JAKARTA. Selain memberi lampu hijau untuk ekspor beras, Pemerintah juga memberi mandat pada Perusahaan umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) terlibat dalam stabilisasi harga gula dan minyak goreng. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan belakangan ini banyak keluhan seputar harga kebutuhan pokok seperti gula dan minyak goreng yang tidak stabil. "Oleh karena itu ke depan saya persilahkan Bulog ikut terlibat dalam stabilisasi harga di luar beras yaitu gula pasir dan minyak goreng," ujar Presiden saat berkunjung ke Perum Bulog, Jakarta Rabu (4/2)) Namun, Presiden berpesan agar peran Bulog dalam stabilisasi harga minyak goreng dan gula pasir itu mesti dibicarakan secara matang dengan Kementerian Negara BUMN dan Departemen Perdagangan. Semantara itu, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan keputusan Bulog untuk terlibat dalam stabilisasi minyak goreng dan gula pasir masih perlu divealuasi mendalam. "Tetap kita harus lihat nanti karena menstabilkan harga itu ada biayanya dan ini yang akan kami evaluasi," jelas Mari, Rabu (4/2).Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bulog Terlibat Stabilisasi Minyak Goreng dan Gula Pasir
JAKARTA. Selain memberi lampu hijau untuk ekspor beras, Pemerintah juga memberi mandat pada Perusahaan umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) terlibat dalam stabilisasi harga gula dan minyak goreng. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan belakangan ini banyak keluhan seputar harga kebutuhan pokok seperti gula dan minyak goreng yang tidak stabil. "Oleh karena itu ke depan saya persilahkan Bulog ikut terlibat dalam stabilisasi harga di luar beras yaitu gula pasir dan minyak goreng," ujar Presiden saat berkunjung ke Perum Bulog, Jakarta Rabu (4/2)) Namun, Presiden berpesan agar peran Bulog dalam stabilisasi harga minyak goreng dan gula pasir itu mesti dibicarakan secara matang dengan Kementerian Negara BUMN dan Departemen Perdagangan. Semantara itu, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan keputusan Bulog untuk terlibat dalam stabilisasi minyak goreng dan gula pasir masih perlu divealuasi mendalam. "Tetap kita harus lihat nanti karena menstabilkan harga itu ada biayanya dan ini yang akan kami evaluasi," jelas Mari, Rabu (4/2).Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News