Bulog Tetap Impor Beras Selama Musim Panen, Ini Alasannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perum Bulog mengakui tetap melakukan pengadaan dari luar atau impor beras selama musim panen raya ini. 

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurti mengatakan importasi beras ini untuk mempercepat distribusi beras. Beras dari pengadaan luar juga didatangkan lewat pelabuhan yang jauh dari sentra produksi beras yang sedang ada panen raya. 

"Kita kelola masuknya beras impor, kita memperhatikan daerah yang non sentra produksi dan dimasukkan ke pelabuhan yang jauh dari sentra produksi, itu kita fokuskan," jelas Bayu usai Penyaluran Bantuan Pangan Beras Tahap Kedua, di Jakarta, Jum'at (3/5). 


Baca Juga: Bulog Mulai Salurkan Bantuan Pangan Beras Tahap II Kepada 269.000 KPM di Jakarta

Meski begitu, Bulog juga terus memantau kondisi harga beras hasil panen di beberapa wilayah sentra produksi. Saat harga beras petani turun karena impor, Bulog bisa menghentikan pengadaan dari luar sementara waktu. 

Kebijakan ini dilakukan agar Bulog tetap menjaga Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Sebab, panen raya diprediksi akan berakhir pada bulan awal Juni nanti. 

Sementara, Pemerintah juga berencana melanjutkan program batuan pangan beras jika memiliki cukup anggaran. 

Baca Juga: Bulog Ungkap Kendala Penyerapan Beras Dalam Negeri

"Maka itu, kita selalu berusaha anytime stok beras di atas satu juta," kata Bayu. 

Diketahui, pemerintah memutuskan untuk menambah kuota impor beras sebanyak 1,6 juta ton pada tahun ini. Dengan demikian, total penugasan impor beras Bulog tahun ini mencapai 3,6 juta ton. 

Adapun realisasi impor beras saat ini yang sudah masuk ke Indonesia mencapai 1,3 juta ton. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .