Bulog tunda ekspor beras ke Arab Saudi, ini alasannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perum Bulog direncanakan untuk mengekspor beras ke Arab Saudi Februari ini. Namun, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, rencana tersebut terpaksa ditunda karena masalah administrasi.

"Rencananya [ekspor] hari ini, tetapi saya undur karena ada beberapa administrasi yang kurang," ujar Budi, Kamis (27/2).

Baca Juga: Sampai akhir Februari, stok beras Bulog mencapai 1,7 juta ton


Menurut Budi Waseso, ada beragam proses yang harus dilengkapi di tingkat Kementerian Perdagangan.

Sebelumnya, Budi Waseso mengatakan, untuk tahap awal, Bulog akan mengekspor beras sekitar 100 ton ke Arab Saudi. Menurutnya, jumlah tersebut akan terus meningkat mengingat permintaan Arab Saudi sudah mencapai 10.000 ton.

Dia mengatakan, beras tersebut pun diekspor ke Arab Saudi lantaran adanya permintaan warga negara Indonesia yang ada di sana. Menurutnya, banyak WNI di Arab Saudi yang tidak terlalu menyukai beras dari negara tersebut.

"Kadang kan mereka rindu ingin memakan makanan asli Indonesia. Nah sekarang direspon oleh pemerintah Arab Saudi," jelas Budi.

Baca Juga: Siap serap beras saat musim panen, Bulog segera gelontorkan 500.000 ton beras

Beras yang diekspor ke Arab Saudi pun dalam bentuk kemasan renceng. Menurut Budi, beras yang diekspor ke Arab Saudi di jual seharga Rp 15.000 per kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi