KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut jumlah Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) melonjak drastis sejak tahun 2014.

Jokowi bilang pertumbuhan BUMDesa tersebut mencapai 600% sejak tahun 2014. Hal tersebut me jadi salah satu capaian pembangunan ekonomi di desa.

"Kenaikan dari BUMDesa naik 600 persen tepatnya 600,6% dari 2018 8.100 (unit) melompat menjadi 57.200 (unit) BUMDesa," ujar Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional BUMDesa, Senin (20/12).

BAIC Indonesia Resmi Kenalkan BJ30 Hybrid, Kendaraan Bertenaga yang Efisien

Meski naik signifikan, tak menjadi kepuasan dalam pengembangan ekonomi. Jokowi meminta agar kegiatan BUMDesa dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi masyarakat.

Oleh karena itu, BUMDesa diharapkan tidak mematikan usaha masyarakat desa yang telah ada. BUMDesa justru diharapkan dapat membantu pengembangan kegiatan ekonomi masyarakat.

Baca Juga: Presiden Jokowi Meresmikan Bandara Ngloram di Blora, Jawa Tengah

"BUMDesa bersama harus mengambil peran dalam kegiatan ekonomi bermanfaat jangan sampai justru mematikan ekonomi rakyat yang sudah ada," ungkap Jokowi.

Bekas Gubernur DKI Jakarta itu mencontohkan pembangunan toko oleh BUMDesa. Toko tersebut dapat mematikan usaha toko masyarakat yang telah ada sebelumnya.

Selain itu, BUMDesa juga diharapkan dapat menjalankan usaha-usaha baru yang dibutuhkan oleh masyarakat. Sehingga masyarakat tidak perlu melakukan mobilitas ke kota kecamatan atau kabupaten untuk memenuhi kebutuhannya.

"Masyarakat tidak harus ke kota kecamatan, tidak harus ke kota kabupaten cukup di desa sudah terpenuhi dan tentu saja BUMDesanya mendapatkan keuntungan dari kegiatan itu," jelas Jokowi.

BUMDesa juga didorong untuk mengonsolidasikan usaha rakyat. Sehingga nantinya dapat mempermudah pasokan bagi pelaku usaha di desa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News