BUMI akan perkuat BRMS, ini caranya



JAKARTA. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) berharap bisa makin fokus ke operasional bisnisnya setelah menemui kesepakatan restrukturisasi utang dengan para kreditur. Tahun depan, BUMI berikhtiar untuk mempercepat pengembangan anak usahanya di bisnis pertambangan mineral, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS).

Andrew Christopher Bechkam, Direktur Keuangan BUMI mengatakan, masih banyak potensi dari aset mineral BRMS yang bisa dikembangkan seperti PT Dairi Prima Mineral yang memproduksi timah, dan PT Gorontalo Minerals di pertambangan emas.

Harapannya, BUMI juga bisa menggandeng investor untuk pengembangan bisnis itu. "Belum ada kesepakatan, tetapi kami melihat ada investor yang memang tertarik untuk bekerja sama," ujarnya di Jakarta, kemarin.


BRMS juga sedang dalam proses untuk mengurangi utangnya yang menumpuk. Salah satu cara pelunasan utangnya adalah dengan menjual 24% sahamnya di PT Newmont Nusa Tenggara (NNT). Harga penjualan itu sekitar US$ 400 juta, dan akan langsung untuk membayar utang dari Credit Suisse.

Nilai utang BRMS ke Credit Suisse sekitar US$ 450 juta. Pada tahun 2009, MDB membeli 24% saham Newmont dengan merogoh kocek US$ 884,6 juta. Jika nilai penjualan saham Newmont lebih kecil dibandingkan harga pembeliannya kala tahun 2009, maka BRMS akan membukukan kerugian penjualan aset di laporan laba-rugi.

Sementara itu, BUMI sendiri akan fokus mendorong kapabilitas produksi batubara miliknya yang mencapai 100 juta ton di tahun depan. BUMI menargetkan, produksi dan penjualan batubara bisa tumuh 5%-7% dibandingkan tahun ini, dengan harga rata-rata batubara naik 30% di tahun depan.

Tiga direktur baru

Dalam rangka konversi utang menjadi saham, BUMI akan menerbitkan 29,1 miliar saham, atau 80% dari modal ditempatkan dan disetor penuh BUMI yang sebesar 36,6 miliar saham. Sesuai dengan proposal restrukturisasi utang, harga penerbitan saham baru ini mencapai Rp 926 per saham,

Andrew bilang, usai rights issue, akan ada tiga direktur dan tiga komisaris baru dari pihak kreditur yang berhak duduk di jajaran direksi BUMI. Sehingga, jumlah direktur BUMI akan bertambah menjadi tujuh orang.

Nantinya, satu orang perwakilan dari China Investment Corporation (CIC) berhak duduk di jajaran direksi dan satu orang lagi duduk sebagai komisaris BUMI. CIC akan menjadi pemegang saham terbesar BUMI selain publik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto