JAKARTA. Rencana Bank Indonesia (BI) menerbitkan aturan Giro Wajib Minimum (GWM) berdasarkan loan to deposit ratio (LDR) membuat perbankan berbenah. Contohnya, Bank Bumi Arta, yang saat ini memiliki LDR sekitar 64%, di bawah koridor yang ditetapkan BI di 75% - 95%. Direktur Utama Bank Bumi Arta Lucia S. Windoe mengatakan, Bumi Arta akan berusaha mencapai level LDR yang ditetapkan BI. Untuk mencapai batas minimum LDR, Bumi Arta akan menyalurkan kredit sesuai target tahun ini, yakni sebesar Rp 1,16 triliun. Hingga akhir Juni lalu, Bank Bumi Arta telah menyalurkan kredit sebesar Rp 1,06 triliun. "Memang sudah hampir mendekati target. Jika bisa melampaui target, tentu merupakan hal yang baik," ujar Lucia kepada KONTAN, belum lama ini.
Bank Bumi Arta juga bakal menghimbau agar para debitur segera mencairkan kredit mereka. "Jika mereka mencairkan kredit, LDR kami bisa melampaui 75%," jelasnya.Meski ingin mendorong tingkat LDR, Bumi Arta tidak akan sembarangan menyalurkan kredit. "Kalau kami paksa, nanti kredit macet bagaimana? Kami tidak mau itu," lanjutnya. Saat ini kredit macet alias non performing loan (NPL) gross Bank Bumi Arta berada pada posisi 2,11%, sementara NPL net sebesar 1,68%. Sekadar mengingatkan, BI bakal memberikan sanksi berupa GWM penalti kepada bank yang memiliki LDR di luar koridor 75% - 95%. Direktur Penelitian dan Pengaturan Perbankan BI Wimboh Santoso bilang, besaran penalti GWM tersebut antara 0,5% - 1%. Ia bilang, aturan baru GWM - LDR akan diumumkan dalam waktu dekat.