BUMI bayar biaya kontraktor dengan saham



JAKARTA. Sejumlah kontraktor tambang PT Bumi Resources Tbk (BUMI) akan mengempit saham emiten batubara Grup Bakrie ini. Hal ini merupakan buntut dari adanya pembayaran biaya kontraktor dengan saham BUMI.

Saham BUMI yang digunakan untuk membayar kontraktor-kontraktor itu diambil dari saham rights issue perseroan yang digelar beberapa waktu lalu. Proyek-proyek yang akan dibiayai dengan saham adalah proyek yang dimiliki Gallo Oil (Jersey) Ltd di Yaman dan proyek milik PT Gorontalo Minerals.

Dileep Srivastava, Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI mengatakan, awalnya perseroan berharap dana righs issue bisa menjadi sumber dana untuk pengembangan usaha konsesi Gallo Oil.


"Perseroan memperoleh kesempatan bekerjasama dalam bentuk project financing di mana kontraktor bersedia dibayar saham perseroan," ujarnya dalam keterangan resmi kepada Bursa Efek Indoensia (BEI), Kamis (25/9).

Berdasarkan prospektus rights issue BUMI, dana sebesar US$ 48 juta atau setara dengan Rp 552 miliar (Rp 11.500 per dollar AS) digunakan untuk merealisasikan anggaran program Blok 13 dan blok R2 konsesi hidrokarbon Gallo Oil.

Adapun, pihak yang akan mendapatkan saham BUMI atas pembayaran jasa kontraktor proyek Gallo Oil itu berdomisili di #502 Girija Imperial, Plot No. 22, Image Hospital Road, Gafoomager, Madhapur, India.

Setelah pelaksanaan penawaran saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD), kontraktor minyak dan gas (migas) ini akan mengempit 2,19 miliar saham atau sebesar 5,45% saham BUMI.

Selanjutnya, pada proyek Gorontalo Minerals, perseroan mengalokasikan sekitar US$ 32,58 juta atau sekitar Rp 374,67 miliar dari rights issue. Pihak yang melakukan studi kelayakan dan pengembangan konsesi tembaga dan emas ini adalah PT Simo Makmur dan PT Sumagud Sapta Sinar.

Masing-masing perusahaan jasa tersebut berdomisiili di Bogor, Jawa Barat. Setelah HMETD, kepemilikan Simo Makmur di BUMI sebesar 2,6% atau 1,04 miliar saham. Sedangkan, Sumagud akan mengempit 452,01 juta saham atau 1,12% saham BUMI.

Pada penjelasan resmi ini, Dileep juga merinci jumlah saham yang diambil pembeli siaga dan untuk konversi utang. Pada aksi rights issue beberapa waktu lalu, BUMI mengeluarkan sebanyak-banyaknya 32,19 miliar saham baru.

Long Haul Holdings Limited (LHH) melalui PT Karsa Daya Rekatama, Castleford Investment Holdings melalui PT Damar Reka Energi, serta PT Danatama Makmur merupakan pembeli siaga yang tertera dalam prospektus.

LHH dan Castleford masing-masing mengambil 6,9 miliar saham baru BUMI. Sedangkan, Danatama mengambil 2,04 miliar saham baru BUMI. Pada keterangan resmi BUMI, ada nama PT Tritunggal Sumber Utama yang mengambil 16,34 miliar saham BUMI.

Sehingga, total saham BUMI yang diserap mencapai 32,18 miliar saham. Adapun, saham-saham yang digunakan untuk konversi utang adalah seluruh saham yang diserap LHH dan Caslteford, serta 3,69 miliar saham yang ada di Tritunggal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie