JAKARTA. Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Sepertinya cara itu yang ingin dijalani PT Bumi Citra Permai Tbk untuk memperluas lahan. Demi memenuhi 1.800 hektare (ha) lahan di kawasan industri Millennium Industrial Estate di Cikupa, Banten, perusahaan itu kembali berbelanja lahan 100 ha tahun ini. Bumi Citra menargetkan minimal membeli 100 ha lahan per tahun. Jumlah ini agar memenuhi target 1.800 ha dalam 10 tahun ke depan. Hingga akhir Desember 2014, perusahaan berkode BCIP di Bursa Efek Indonesia itu telah mendekap 400 ha. "Kami akan terus menambah lahan di kawasan Industri milik kami di Cikupa," ujar Sekretaris Perusahaan Bumi Citra Permai Yusli kepada KONTAN, Rabu (7/1).
Sayang, manajemen perusahaan itu belum membeberkan investasi untuk belanja 100 ha lahan itu. Sebagai gambaran saja, pada paparan publik tahun lalu, Direktur Keuangan Bumi Citra Permai Edward Halim bilang Bumi Citra menyiapkan belanja modal sekitar Rp 100 miliar untuk mengakuisisi lahan baru di 2015. Selain itu, manajemen Bumi Citra tak menceritakan bagaimana respon pasar. Yusli enggan berbicara tentang penjualan lahan industrinya. Yang pasti, fokus penambahan lahan Bumi Citra masih untuk Millennium Industrial Estate. Perusahaan ini belum berencana membuka kawasan industri di tempat lain. Jika mengintip laporan keuangan perusahaan itu per September 2014, penjualan tanah berupa kavling siap bangun mencapai Rp 86,49 miliar. Angka ini turun 16,96% dari pencapaian pada periode sama tahun 2013. Ada pula pendapatan dari penjualan bangunan dalam wujud gudang dan rumah toko (ruko) pada periode ini sebesar Rp 50,96 miliar. Penjualan bangunan ini melejit 125,59% dari tahun lalu. Pendapatan penjualan tanah dan bangunan itu berkontribusi 97,75% terhadap total pendapatan per September 2014 yakni Rp 140,61 miliar. Selebihnya adalah pendapatan jasa yakni pemakaian air oleh pelanggan, pemasangan instalasi dan pemeliharaan water meter. Pendapatan jasa ini disumbang oleh anak usaha Bumi Citra yakni PT Milwater Pratama Mandiri. Asal tahu saja, Bumi Citra mematok target pendapatan Rp 200 miliar pada tahun 2014 lalu. "Pendapatan sampai akhir tahun 2014 masih diaudit jadi angka pastinya belum bisa kami
disclosed. Untuk target tahun ini juga masih dihitung," kilah Yusli.
Di luar bisnis penjualan lahan dan bangunan, Bumi Citra tengah mencari mitra bisnis untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Lagi-lagi Yusli minim berbagi informasi mengenai proyek setrum ini. Sedikit kilas balik, pada tahun 2010, Bumi Citra mengabarkan menggandeng perusahaan asal China untuk membikin PLTU. Rencananya, PLTU berkapasitas 125
mega watt (MW) itu untuk mendukung kebutuhan listrik Millennium Industrial Estate. Kala itu, Bumi Citra telah menyiapkan fulus Rp 65 miliar. Lantas, tahun 2014 kemarin, perusahaan mengumumkan sedang menjajaki investor asal Korea Selatan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anastasia Lilin Yuliantina