Bumi Citra Permai(BCIP) Bidik Pendapatan Rp 90 Miliar pada 2022



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Bumi Citra Permai Tbk (BCIP) melihat prospek bisnis kawasan industri akan tumbuh positif di sepanjang 2022. Perseroan pun menargetkan pendapatan dan laba bersih masing-masing bisa mencapai Rp 90 miliar dan Rp 1 miliar di tahun ini. 

Direktur Utama Bumi Citra Permai, Edward Halim, mengatakan prospek bisnis pengembangan Kawasan Industri ke depan memiliki  pertumbuhan yang positif, hal ini dilihat dari kondisi ekonomi global yang mulai mendekati pemulihan setelah pandemi Covid-19. 

“Kami melihat kawasan industri dan pergudangan akan mendapat momentumnya dari beberapa aspek diantaranya adanya pelonggaran mobilitas yang diikuti adanya kenaikan permintaan dan peningkatan kebutuhan logistik dan pergudangan, program KLIK BKPM yang memberi kemudahan dan kecepatan bagi investor untuk berinvestasi di Kawasan industri,” ujar dia kepada Kontan.co.id, Rabu (17/8). 


Baca Juga: Simak Strategi Bumi Citra Permai (BCIP) Mendongkrak Kinerja Bisnis di tahun ini

Lebih lanjut, untuk mencapai target bisnisnya di tahun ini, perseroan berencana akan menggarap proyek yang pembangunan ruko sebanyak 31 unit yang disiapkan untuk dijual. 

Di samping itu, BCIP juga akan membangun gudang serta pengembangan jalan. “Untuk pembangunan ruko kami targetkan bisa selesai di tahun 2023,” tuturnya. 

Adapun, untuk memperlancar pembangunan, perseroan telah menyiapkan dana belanja modal atau capex sebesar Rp 50 miliar. 

Selama  kuartal I-2022, capex yang terserap sebesar Rp 27,7  miliar atau dengan persentase sebesar 55,4% dari total alokasi capex dengan rincian sebagai berikut Pembayaran uang muka tanah sebesar Rp 14,7 miliar, Infrastruktur sebesar Rp 6,2 miliar dan Pembangunan Gudang sebesar Rp 6,8  miliar. 

Baca Juga: Ada Covid-19, Bumi Citra Permai (BCIP) bidik penjualan tahun ini capai Rp 150 miliar

Sebagai informasi, hingga semester 1 2022, Bumi Citra Permai telah meraih pendapatan sebesar Rp 47,2 miliar. Jika dibandingkan dengan semester 1 2021, pendapatan tersebut tumbuh 113% dari sebelumnya sebesar Rp 22.4 miliar. 

Sementara, kontributor pendapatan terbesar didorong dari sektor penjualan kavling  sebesar Rp 19 miliar atau tumbuh sekitar 135% dari semester 1 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli