JAKARTA. Peran PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dalam proses akuisisi PT Berau Coal semakin terkuak. Rosan Perkasa Roeslani, Presiden Direktur PT Recapital Advisors mengakui, pihaknya akan menerima dana tunai sebesar US$ 300 juta dari BUMI. Dana itu merupakan investasi BUMI untuk mendapatkan izin penjualan batubara milik Berau Coal.Anehnya, penempatan dana investasi itu tanpa bunga. "Tidak ada bunga yang akan kami bayar kepada BUMI," ujar Rosan kepada KONTAN, kemarin (10/12).Namun, dia mengelak menjelaskan, apakah dengan dana investasi itu BUMI akan memperoleh sebagian saham Berau dari Recapital. Sedangkan manajemen BUMI masih belum bersedia memberikan komentar. Senior Vice President Hubungan Investor BUMI Dileep Srivastava tidak menjawab pesan singkat dan panggilan telepon KONTAN.Ada peran China?Yang jelas, pekan lalu, Dileep telah menyatakan, BUMI berminat membantu penjualan batubara Berau secara eksklusif. Alasannya, Bumi mampu menjual produksi batubara Berau sebanyak 15 juta ton setahun pada harga terbaik. "Tapi belum ada kesepakatan lebih lanjut dengan Recapital dan Berau Coal," ujar Dileep.Maklum, Recapital masih berupaya merampungkan proses akuisisi 90% saham Berau berikut pelunasan utang obligasi anak usaha Berau, Empire Capital Resources Ltd. Nilai pembelian saham produsen batubara milik PT Armadian Tritunggal itu ditaksir menelan dana hingga US$ 1,5 miliar.Rosan belum mau mengungkapkan detail struktur pendanaan akuisisi Berau. Termasuk, pembiayaan buyback obligasi Empire sebesar US$ 225 juta karena perubahan pengendali saham Berau. Yang jelas, dia mengakui, Recapital memperoleh pinjaman dari Credit Suisse sebesar US$ 300 juta. Jumlah yang sama diterima Empire.Kepala Riset BNI Securities Norico Gaman menduga, sebenarnya investor asli Berau adalah para pemodal China dengan memanfaatkan BUMI dan Recapital. "Tidak mungkin niat akuisisi Berau murni dari Recapital. Core bisnisnya beda," tukas dia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BUMI Investasi US$ 300 Juta di Berau Coal
JAKARTA. Peran PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dalam proses akuisisi PT Berau Coal semakin terkuak. Rosan Perkasa Roeslani, Presiden Direktur PT Recapital Advisors mengakui, pihaknya akan menerima dana tunai sebesar US$ 300 juta dari BUMI. Dana itu merupakan investasi BUMI untuk mendapatkan izin penjualan batubara milik Berau Coal.Anehnya, penempatan dana investasi itu tanpa bunga. "Tidak ada bunga yang akan kami bayar kepada BUMI," ujar Rosan kepada KONTAN, kemarin (10/12).Namun, dia mengelak menjelaskan, apakah dengan dana investasi itu BUMI akan memperoleh sebagian saham Berau dari Recapital. Sedangkan manajemen BUMI masih belum bersedia memberikan komentar. Senior Vice President Hubungan Investor BUMI Dileep Srivastava tidak menjawab pesan singkat dan panggilan telepon KONTAN.Ada peran China?Yang jelas, pekan lalu, Dileep telah menyatakan, BUMI berminat membantu penjualan batubara Berau secara eksklusif. Alasannya, Bumi mampu menjual produksi batubara Berau sebanyak 15 juta ton setahun pada harga terbaik. "Tapi belum ada kesepakatan lebih lanjut dengan Recapital dan Berau Coal," ujar Dileep.Maklum, Recapital masih berupaya merampungkan proses akuisisi 90% saham Berau berikut pelunasan utang obligasi anak usaha Berau, Empire Capital Resources Ltd. Nilai pembelian saham produsen batubara milik PT Armadian Tritunggal itu ditaksir menelan dana hingga US$ 1,5 miliar.Rosan belum mau mengungkapkan detail struktur pendanaan akuisisi Berau. Termasuk, pembiayaan buyback obligasi Empire sebesar US$ 225 juta karena perubahan pengendali saham Berau. Yang jelas, dia mengakui, Recapital memperoleh pinjaman dari Credit Suisse sebesar US$ 300 juta. Jumlah yang sama diterima Empire.Kepala Riset BNI Securities Norico Gaman menduga, sebenarnya investor asli Berau adalah para pemodal China dengan memanfaatkan BUMI dan Recapital. "Tidak mungkin niat akuisisi Berau murni dari Recapital. Core bisnisnya beda," tukas dia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News