BUMI kebanjiran sentimen positif tahun depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Restrukturisasi utang PT Bumi Resources Tbk (BUMI) disambut positif oleh analis. Stabilnya harga batubara pun diperkirakan bisa membuat emiten yang jadi buah bibir di pasar ini semakin membaik.

Analis OCBC Sekuritas Inav Haria Chandra menilai, jelang akhir tahun ini BUMI kebanjiran sentimen positif. Resturkturisasi utang yang akhirnya selesai membuat jumlah utang perusahaan batubara ini menyusut dari US$ 4,3 miliar di bulan Juni menjadi US$ 1,8 miliar.

Ia pun turut memprediksi target laba sebesar US$ 360 juta bisa tercapai di tahun ini. "Meski sebagian besar perolehan laba di kuartal ketiga sebesar US$ 264 juta terbantu oleh penghapusan pajak dan penyelesaian restrukturisasi grup, kontribusi pendapatan dari batubara akan meningkat drastis daripada tahun lalu berkat meningkatnya harga jual batubara," ujar Inav dalam risetnya yang dirilis Jumat (15/12).


Katalis positif lainnya pun datang dari stabilnya harga batubara di tahun 2018 nanti. Di tambah lagi, BUMI juga berencana untuk fokus dalam meningkatkan volume produksinya menjadi 10% hingga 12% menjadikan kinerja perusahaan semakin baik di tahun depan.

Namun, para pelaku pasar diharap tetap waspada terhadap beberapa risiko yang mampu mempengaruhi kinerja BUMI. Risiko seperti penurunan drastis harga batubara, cuaca buruk yang dapat mengganggu produksi, serta beban yang menjadi lebih tinggi bisa mengganggu kinerja BUMI di tahun depan.

Inav pun merekomendasikan buy untuk saham BUMI. Namun, ia menurunkan target harganya ke level Rp 420 per saham dengan PER 6,5 kali untuk tahun 2018 alias terdiskon 20% dari rata-rata PER dengan emiten lain di industri yang sama.

"Saham BUMI sudah sangat volatil sejak awal tahun 2017 ini sehingga berpotensi menimbulkan masalah valuasi pada saham ini. PER ini kami dasarkan pada asumsi bahwa aset non batubara BUMI tidak memiliki valuasi sama sekali," tutur Inav.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia