JAKARTA. Manajemen PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menilai lebel gagal bayar alias default yang disematkan lembaga pemeringkat dunia Standard & Poor's Rating Services (S&P) tidak tepat. Achmad Reza Widjaja, VP Investor Relations and Chief Economist BUMI mengatakan, laporan S&P tidak mempertimbangkan industri batubara yang sedang anjlok. "Laporan S&P tidak memperhatikan kenyataan di lapangan karena menggunakan model yang telah outdated (usang)," ujarnya, Rabu (26/11).
Ia mengklaim, pihaknya telah melakukan sejumlah langkah guna mendongkrak kinerja demi mendulang fulus. Perseroan juga melakukan sejumlah cara untuk memangkas biaya-biaya dalam rangka efisiensi. Oleh karena itu, lebel default dipandang kurang pas.