KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten tambang emas PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) optimistis dapat mencapai target produksi emas sebesar 70.000–75.000 ounce (oz) sepanjang 2025. Target ini lebih tinggi dibanding realisasi produksi tahun lalu yang hanya mencapai 64.900 oz.

Direktur & Chief Investor Relations Officer BRMS Herwin Hidayat mengatakan, kinerja operasional perusahaan menunjukkan peningkatan signifikan pada kuartal I-2025. Tercatat, produksi emas BRMS mencapai 21.900 oz, melonjak 127% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 9.600 oz.

“Peningkatan ini didorong oleh naiknya kadar emas yang kami proses, dari sebelumnya 1 gram per ton (g/t) di kuartal I-2024 menjadi 1,6 g/t di kuartal I-2025,” kata Herwin kepada Kontan, Minggu (1/6).

Ingin Mendalami Kondisi Ekonomi? Yuk Langganan Business Insight

Baca Juga: Bumi Resources Minerals (BRMS) Dapat Pinjaman Rp 2 Triliun, Ini Tujuannya

Tak hanya volume, harga jual emas yang diraih BRMS juga turut membaik. Pada kuartal I-2025, rata-rata harga jual emas BRMS mencapai US$ 2.809 per oz, atau naik 34% dibanding kuartal I-2024 yang sebesar US$ 2.083 per oz.

Sejalan dengan capaian tersebut, BRMS optimistis kinerja produksi emas bisa terus meningkat hingga akhir tahun.

“Kami menargetkan produksi emas sepanjang 2025 dapat mencapai 70.000 sampai 75.000 oz,” ujar Herwin.

Baca Juga: Cermati Rekomendasi Saham Bumi Resources Minerals (BRMS) yang Menanti Pabrik Baru

Ke depan, BRMS juga tengah fokus menyelesaikan proyek konstruksi tambang emas bawah tanah di Palu. Proyek ini ditargetkan mulai berproduksi pada semester II-2027.

Herwin menjelaskan, tambang bawah tanah di Palu memiliki kadar emas yang lebih tinggi, yakni sekitar 3,5–4,9 g/t.

“Dengan kandungan emas yang lebih tinggi dibanding tambang terbuka saat ini (1–1,5 g/t), produksi emas BRMS dari Palu diproyeksikan melonjak signifikan pada akhir 2027 atau awal 2028,” imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News