KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) akan kembali menggelar aksi korporasi. Kali ini, emiten batubara yang terafiliasi dengan Grup Salim dan Bakrie ini berencana melakukan kuasi reorganisasi. Dalam keterbukaan informasi yang termuat di Harian KONTAN edisi Selasa (23/4), manajemen BUMI menjelaskan rencana kuasi reorganisasi dilakukan dengan cara mengeliminasi akumulasi rugi (defisit). Yakni dengan menggunakan posisi agio saham yang merupakan selisih lebih antara setoran modal dengan nilai nominal saham. "Oleh karena itu, sebagai langkah selanjutnya, Bumi Resources akan melakukan restrukturisasi terhadap modal melalui rencana kuasi reorganisasi, yaitu dengan cara mengeliminasi akumulasi rugi (defisit) dengan saldo agio saham," ungkap manajemen BUMI.
Baca Juga: Perusahaan Batubara Fokus Kerek Produksi Tahun 2024 Lebih lanjut, manajemen BUMI membeberkan lima manfaat dari kuasi reorganisasi ini. Pertama, memberikan gambaran yang sesungguhnya atas kondisi keuangan BUMI saat ini dan ke depannya. BUMI berharap dapat meneruskan usahanya secara lebih baik (fresh start), dengan posisi keuangan sekarang dan tanpa dibebani defisit masa lampau. Kedua, memperbaiki struktur ekuitas dengan mengeliminasi akumulasi rugi (defisit) dengan menggunakan saldo agio. Ketiga, dengan tidak adanya saldo defisit, maka BUMI dapat memberikan dampak positif bagi para pemegang sahamnya. Dengan begitu, BUMI dapat membagi dividen sesuai dengan peraturan yang berlaku, sehingga akan meningkatkan minat dan daya tarik bagi investor untuk memiliki saham BUMI. Keempat, dengan kondisi keuangan yang tanpa dibebani defisit masa lampau, BUMI diharapkan lebih mudah memperoleh pendanaan dalam rangka pengembangan usaha. Baca Juga: Laba Bumi Resources (BUMI) Anjlok 97,92% di 2023, Ini Penyebabnya Kelima, meningkatkan likuiditas perdagangan saham, nilai investasi bagi investor dan nilai Perseroan. Adapun, rencana kuasi reorganisasi ini akan dilakukan dengan menggunakan laporan posisi keuangan konsolidasian per 31 Desember 2023.