Bumi Resources (BUMI) Optimistis Laba pada 2022 Melesat 3 Kali Lipat



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Bumi Resources Tbk optimistis kinerja bottom line-nya tumbuh signifikan di tahun 2022.  Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI, Dileep Srivastava memperkirakan, laba bersih perusahaan di tahun 2022 bisa tiga kali lipat lebih tinggi dibanding realisasi 2021.

Hal ini juga ditopang oleh kinerja pendapatan perusahaan yang melejit dibanding tahun sebelumnya.

“Pendapatan tahun 2022 bisa tumbuh signifikan dibanding tahun 2021 meski produksi terdampak oleh La Nina,” kata Dileep kepada Kontan.co.id, Minggu (5/3).


Belum ketahuan berapa persisnya realisasi kinerja operasional maupun keuangan BUMI. Menurut rencana, laporan keuangan BUMI untuk periode tahun 2022 baru akan terbit pada akhir Maret 2023 nanti.

Baca Juga: Jasa Marga (JSMR) Ramal 2,21 Juta Kendaraan Keluar Jabotabek pada Musim Mudik 2023

Namun, menurut estimasi Dileep, realisasi produksi BUMI di sepanjang tahun 2022 hanya mencapai sekitar 70 juta ton. Jumlah tersebut menyusut bila dibanding realisasi tahun 2021 yang mencapai 78,8 juta ton.

Kendati demikian, estimasi Dileep bukannya tanpa dasar. Sebelumnya, efek tren positif harga batubara terhadap kinerja keuangan BUMI di tahun 2022 sudah tercermin dalam laporan keuangan interim perusahaan.

Asal tahu, berdasarkan catatan Kontan.co.id, BUMI hanya memproduksi 54 juta ton batubara di sembilan bulan pertama 2022, turun sekitar 8,47% dibanding realisasi periode sama tahun 2021 yang mencapai 59 juta ton.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Bumi Resources (BUMI) yang Bakal Private Placement Lagi

Meski begitu, kinerja keuangan BUMI justru menanjak penurunan produksi. Laporan keuangan interim perusahaan menunjukkan, pendapatan BUMI naik 109,37% secara tahunan atau year-on-year (YoY) dari semula US$ 666,18 juta di Januari-September 2021 menjadi US$ 1,39 miliar di Januari-September 2022.

Seturut pendapatan yang menanjak, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih BUMI meroket 473,76% YoY dari semula US$ 63,70 juta di Januari-September 2021 menjadi US$ 365,49 juta di Januari-September 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli