KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekspor batubara Indonesia kembali dibuka. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) memperkirakan, harga batubara akan tetap tinggi tahun ini karena kurangnya pasokan. Rabu siang (2/2), harga batubara kontrak Februari 2022 di ICE Newcastle terkoreksi 4,65 poin atau 2,09% menjadi US$ 218,10 per ton. Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) Dileep Srivastava mengatakan, adanya kekurangan pasokan batubara global diproyeksi akan memjaga harga batubara acuan tetap tinggi di tahun ini. Ia bilang, harga acuan batubara untuk penjualan ekspor saat ini sekitar US$ 250 per metrik ton.
Pada tahun ini, BUMI menargetkan bisa memproduksi batubara sebanyak 85 juta mentrik ton hingga 90 juta metrik ton. Produksi tersebut lebih tinggi dari pada target tahun lalu sebesar 78 juta metrik ton hingga 80 juta mentrik ton. Baca Juga: Respons Pelaku Usaha Pasca Pemerintah Buka Pintu Ekspor Batubara Dileep mengaku, BUMI telah memenuhi aturan penjualan ke pasar dometik hingga saat ini. Untuk memacu kinerja, BUMI terus mengejar proses produksi dan penjualan ekspor. Analis Samuel Sekuritas Indonesia Dessy Lapagu menilai, secara umum emiten pertambangan batubara masih mampu mencetak kinerja positif untuk tahun ini. “Meskipun proyeksi kami harga batubara global tidak setinggi tahun 2021 lalu,” ujarnya, Rabu (2/2).