Bumi Resources mengejar target produksi dan penjualan 87 juta ton batubara



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) masih mengejar target produksi dan volume penjualan batubara sebesar 83 juta ton-87 juta ton hingga tutup tahun 2021. Angka ini meningkat ketimbang realisasi pada tahun lalu sebanyak 81 juta ton batubara.

Direktur dan Sekretaris Perusahan Bumi Resources Dileep Srivastava mengatakan, data penjualan periode Januari-September baru akan dirilis pada akhir Oktober 2021. Namun, dia memprediksi BUMI sudah merealisasikan produksi dan penjualan sebanyak 60 juta ton-61 juta ton batubara sampai September 2021.

Dileep menerangkan, mayoritas penjualan batubara BUMI mengimplementasikan kontrak jangka panjang. “Kadang kami melakukan penjualan spot, tapi porsinya sangat rendah,” ujar Dileep kepada Kontan.co.id, Kamis (7/10).


Baca Juga: S&P turunkan rating, ini tanggapan Bumi Resources (BUMI)

Asal tahu saja, emiten pertambangan Grup Bakrie ini mempunyai porsi penjualan ke pasar ekspor hingga 70%. Sisanya 30% dipasarkan ke dalam negeri termasuk untuk kepentingan domestic market obligation (DMO) yang porsinya 25%.

Nah, dalam menentukan tarif penjualan batubara ke pasar ekspor, BUMI mengacu pada harga batubara dunia dan penjualan ke pasar domestik sesuai dengan harga batubara acuan (HBA).

HBA merupakan harga yang diperoleh dari rata-rata Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt's 5900 bulan sebelumnya. Selanjutnya, tarif penjualan DMO sesuai dengan kesepakatan awal.

Baca Juga: Produksi batubara Bumi Resources (BUMI) capai 6,5 juta ton pada Agustus 2021

Dileep menambahkan harga jual rata-rata produk batubaranya berada di kisaran US$ 60 per ton atau 40% lebih tinggi ketimbang harga jual tahun lalu.

Dalam catatan Kontan.co.id, melalui anak usahanya PT Kaltim Prima Coal (KPC), BUMI memproduksi batubara dengan tingkat kalori 4.700 GAR sampai 6.700 GAR sedangkan untuk PT Arutmin Indonesia 4.200 GAR sampai 6.300 GAR.

Guna memaksimalkan kinerja, Dileep bilang BUMI juga akan meningkatkan produksi batubara dengan kualitas tinggi dari Arutmin. Selain itu, BUMI terus menjalankan efisiensi serta mempercepat pembayaran utang untuk mengurangi biaya bunga.

Baca Juga: Alasan S&P Pangkas Rating BUMI Jadi CCC

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati