KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) baru saja masuk dalam FTSE Global Equity Index Series Asia Pacific. Entitas Grup Bakrie ini masuk dalam indeks global bersama dengan PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Keduanya masuk dalam kategori small caps atau saham dengan kapitalisasi kecil. Direktur Bumi Resources Minerals, Herwin Hidayat, mengatakan bahwa masuknya BRMS ke dalam indeks FTSE menunjukkan bahwa komunitas investasi global semakin percaya pada kinerja BRMS yang semakin baik. "Hal ini konsisten dengan kinerja produksi dan keuangan perusahaan. BRMS secara bertahap terus meningkatkan produksi emas secara bertahap," kata dia kepada Kontan.co.id, Selasa (23/8).
Herwin menjelaskan bahwa setelah pembangunan pabrik emas kedua di Palu selesai pada akhir tahun 2022, BRMS secara bertahap meningkatkan produksi emas hingga mencapai kapasitas penuh pabrik tersebut. Baca Juga: Rebalancing Indeks FTSE Russell, BUMI dan BRMS Masuk Small Cap Diharapkan pada akhir September atau awal Oktober 2023, pabrik baru ini akan beroperasi dengan kapasitas penuh. Pabrik tersebut akan mampu memproduksi 4.000 ton bijih per hari. "Pada kuartal ketiga 2023, produksi emas juga diharapkan akan kembali meningkat. Ini akan berdampak positif terhadap kinerja keuangan BRMS," ucap Herwin. Selama semester pertama tahun 2023, BRMS berhasil mencatatkan produksi emas sebanyak 236 kg atau setara dengan 7.611 ons. Angka ini melonjak sebesar 200% dibandingkan dengan semester pertama tahun 2022 yang hanya mencapai 82 kg atau setara dengan 2.531 ons. Baca Juga: Produksi Emas Meningkat, Pendapatan BRMS Naik 185,92%