Bumi Resources Minerals (BRMS) Optimistis Produksi Emas Capai 55.000 Ons Troi di 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) optimistis dapat mencapai produksi emas sebesar 55.000  ons troi pada tahun ini, melampaui target yang telah dipatok tahun ini sebesar 35.000 ons troi.

Hingga Januari - September 2024,  BRMS melaporkan produksi emas mencapai 45,366 ons troi, naik dari raihan sepanjang tahun 2023 yang tercatat sebesar 23.270 ons troi.

Kenaikan produksi ini ditopang oleh pabrik emas kedua BRMS di Palu yang telah mencapai kapasitas penuh di bulan April tahun ini. Kedua, bijih emas yang ditambang dan diproses memiliki kandungan emas yang lebih tinggi dari tahun lalu.


Baca Juga: Emiten Pertambangan Emas Pacu Produksi untuk Capai Target Tahun Ini

Direktur & Chief Investor Relations Officer BRMS, Herwin Hidayat mengatakan, dengan raihan sepanjang Januari - September 2024, BRMS optimistis dapat menutup tahun ini dengan produksi emas mencapai 55.000 ons troi.

"Mengingat produksi emas BRMS di 9 bulan pertama tahun 2024 (Januari - September 2024) sudah mencapai 45.000 ons troi, maka kami yakin produksi untuj Full Year 2024 (periode jan-dec 24) dapat melampaui 55.000 ons troi. Ini merupakan pencapaian yang luar biasa," kata Herwin kepada Kontan, Selasa (12/10).

Herwin menambahkan, harga emas yang terus mengalami kenaikan juga akan berdampak positif terhadap kinerja keuangan BRMS.

Baca Juga: Emiten Tambang Emas Pacu Produksi

Pada September 2024, BRMS telah mengumumkan data sumberdaya mineral (dengan standar JORC) dari anak usaha BRMS, yaitu, PT Citra Palu Minerals (CPM), dan penunjukan PT Macmahon Indonesia (anak usaha dari Macmahon Holdings Limited, Australia) sebagai kontraktor tambang di lokasi tambang River Reef (Poboya, Palu).

Di akhir November 2024, BRMS akan menyampaikan informasi cadangan mineral (dengan standar JORC) dari CPM, sebagai kelanjutan dari laporan sumberdaya mineral yang ada. Data cadangan mineral yang akan disampaikan tersebut juga akan memuat kadar emas yang lebih tinggi dari prospek penambangan bawah tanah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi