KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Resources Tbk (
BUMI) terus mempersiapkan pembayaran cicilan utang. Perusahaan menjadwalkan cicilan keempat awal tahun depan. Pembayaran berikutnya dilakukan 9 Januari 2019. "Perkiraan nilainya 10%-20% lebih tinggi dibanding pembayaran ketiga," ujar Direktur & Sekretaris Perusahaan BUMI Dileep Srivastava kepada Kontan.co.id, Senin (15/10). Adapun pembayaran ketiga senilai US$ 53 juta baru saja dilakukan. Mengacu pada angka tersebut, pembayaran cicilan keempat nanti berkisar US$ 58,3 juta hingga US$ 63,6 juta.
Perkiraan itu berdasarkan sejumlah pertimbangan. Salah satunya, meningkatnya produksi batubara BUMI. Hingga akhir tahun BUMI menargetkan produksi batubara tumbuh 8% menjadi 90 juta ton. Per semester I, realisasinya 40,5 juta ton batubara, sekitar 45% dari target tahun ini. BUMI optimistis mampu mencapai target produksi. Sebab, kondisi curah hujan sudah membaik sehingga mendukung aktivitas penambangan di sisa akhir tahun ini. Pertimbangan kedua, soal harga batubara. Masih tingginya permintaan batubara membuat harga komoditas tersebut diprediksi akan tetap stabil. "Kami perkirakan harga batubara tahun depan masih diatas US$ 100 per ton," imbuh Dileep. Produksi membaik. Harga juga oke. Dua kombinasi itu bakal memperkuat
cashflow BUMI.
Cashflow ini yang jadi sumber dana pembayaran cicilan utang BUMI. Sepanjang tahun ini, BUMI telah membayar tiga kali cicilan total US$ 167,5 juta secara tunai. Adapun pembayaran pertama tahun ini dilakukan pada 10 April. Kala itu BUMI menebus US$ 66,38 juta. Pembayaran kedua dilakukan pada Juli lalu sebesar US$ 48,52 juta.
Pembayaran itu merupakan bagian dari agenda bersih-bersih utang BUMI. BUMI bersama sejumlah kreditur sebelumnya sepakat pelunasan utang dilakukan melalui konversi saham BUMI sebesar US$$1,99 miliar. Saham itu merupakan saham Seri B dengan harga pelaksanaan Rp 926,16. Nilai tersebut terbagi dari
new secured facility Tranche A dan B senilai dengan nilai masing-masing US$ 600 juta. Sedang Tranche C senilai US$406,99 juta untuk kreditur separatis. Sebelumnya, manajemen BUMI menargetkan pelunasan utang bisa selesai dalam kurun waktu 60 bulan. Tapi, melihat kondisi harga batubara yang stabil, pelunasannya bisa dipercepat, menjadi hanya 18 bulan hingga 24 bulan ke depan. Sehingga, BUMI bisa kembali menebar dividen lagi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati