JAKARTA. PT Bumi Serpong Damai Tbk berhasil membukukan pertumbuhan kinerja keuangan memuaskan. Di semester I-2012, emiten properti berkode saham BSDE ini mencetak laba bersih Rp 506,61 miliar, tumbuh 31% dari periode sama 2011 senilai Rp 387,98 miliar. Kenaikan laba bersih seirama dengan pertumbuhan penjualan. Di akhir Juni lalu, Bumi Serpong membukukan penjualan Rp 1,6 triliun, meningkat 24% dari periode sama tahun lalu yang tercatat Rp 1,29 triliun. Hermawan Wijaya, Direktur Bumi Serpong menyatakan, kinerja keuangan perusahaan masih ditopang oleh segmen residensial. Pada paruh pertama lalu, kontribusi segmen residensial mencapai Rp 746 miliar atau 46,52% dari total penjualan Bumi Serpong.
Di tahun ini, Bumi Serpong memang gencar meluncurkan beberapa sub-kluster untuk proyek perumahan. Bumi Serpong misalnya berencana meluncurkan 17 sub-kluster baru untuk semua proyek perumahan baik di BSD City maupun di luar BSD City. Pengembangan proyek tersebut sudah dianggarkan dalam belanja modal tahun ini yang senilai Rp 2 triliun. Sebagai informasi, dalam dua bulan terakhir, Bumi Serpong telah meluncurkan tiga sub-klaster di BSD City. Bumi Serpong juga telah meluncurkan rumah toko di Taman Tekno, Kawasan Industrial BSD City. Segmen lahan (land plots) turut menyumbang Rp 398,56 miliar atau 24,86% dari total penjualan Bumi Serpong di semester I. Bumi Serpong juga memang punya beberapa rencana untuk melakukan pembebasan lahan terutama di kawasan BSD City. Bumi Serpong memiliki izin usaha BSD City seluas 6.000 hektare (ha). Dari jumlah itu, Bumi Serpong baru membebaskan lahan seluas 4.750 ha dan targetnya bisa mengakusisi sekitar 100-200 ha di tahun ini. "Kinerja Bumi Serpong di semester I masih sesuai dengan target. Secara historis, pendapatan unit properti baik residensial maupun komersial akan tumbuh solid seiring dengan banyaknya serah terima unit properti," kata Hermawan, Senin (30/7). Selain membukukan pertumbuhan penjualan dan laba, Bumi Serpong juga membukukan pertumbuhan aset. Sepanjang semester I-2012, aset Bumi Serpong tumbuh 19,61% menjadi Rp 15,29 triliun dari posisi periode tahun sebelumnya Rp 12,78 triliun. Pertumbuhan tersebut dikontribusikan oleh akun tanah yang belum dikembangkan yang tumbuh dari Rp 3,72 triliun menjadi Rp 5,25 triliun.
Bumi Serpong mengklaim rasio keuangannya lebih sehat. Di semester I-2012, rasio utang terhadap ekuitas Bumi Serpong tercatat 0,06 kali. Rasio itu turun dari posisi semester I-2011 yang sebesar 0,08 kali dan jauh lebih rendah dari rasio rata-rata industri yang mencapai 0,43 kali. Bumi Serpong memang berusaha untuk menyelaraskan rasio keuangan dengan pertumbuhan kinerja penjualan dan laba bersih. Soalnya, "tingkat utang yang rendah membuat kami yakin untuk memacu pertumbuhan di tahun-tahun mendatang," ujar Hermawan. Meski kinerja semeser I ciamik, pada perdagangan Senin (30/7), harga BSDE ditutup turun 3,42% menjadi Rp 1.130 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sandy Baskoro