KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) turut mendorong pengembangan ekonomi hijau di sektor properti. Untuk itu, perseroan telah melakukan berbagai strategi pengembangan ekonomi hijau melalui proyek-proyeknya. Direktur BSDE Hermawan Wijaya mengatakan, ekonomi hijau memiliki peran penting bagi sektor properti mengingat data sektor bangunan dunia menyerap 35% energi dan menghasilkan emisi 39% karbon (Data Green Building Council Indonesia (GBCI), 2021). “Oleh karena itu, seyogyanya seluruh pelaku sektor properti melakukan upaya-upaya pengurangan energi dan penurunan karbon dalam pembangunan dan pengelolaan seluruh proyek properti,” kata dia saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (29/12).
BSDE berusaha berkomitmen terhadap upaya efisiensi energi dan penurunan karbon. Perseroan juga melakukan pendataan aktivitas yang berkontribusi pada emisi karbon hingga melakukan inventarisasi karbon sebagai strategi menuju
net zero carbon 2060.
Baca Juga: Berpotensi Delisting, Ini Strategi Intraco Penta (INTA) Perbaiki Kinerja Tidak hanya itu, BSDE juga melakukan upaya mitigasi penurunan karbon setiap tahunnya dalam pembangunan dan pengelolaan seluruh aset properti. Berdasarkan perhitungannya, untuk menuju
low carbon, BSDE bekerjasama dengan PLN untuk menggantikan sumber daya energi yang bersumber dari batu bara ke sumber yang terbarukan seperti tenaga surya, tenaga angin dan lain-lain. Penerapan itu utamanya di lakukan pada gedung-gedung yang sudah bersertifikat Green Building secara otomatis sudah menerapkan prinsip
energy saving dan
net energy yang bersumber dari PLN. Hermawan bilang, sumber energi dari PLN tersebut akan digantikan dengan energi terbarukan yang telah disediakan oleh PLN yaitu Renewable Energy Certificate (REC). “Jadi misalkan terdapat 10 gedung bersertifikat Greenship dan Green Mark dimana sudah menerapkan hemat energi dan rendah karbon. Sedangkan gedung lain akan dilakukan upaya efisiensi energi terlebih dulu sebelum menggantikan sumber energinya,” jelasnya. Selain sektor bangunan, penanganan sektor transportasi kota seperti pembangunan TOD terpadu juga dilakukan oleh BSDE untuk mengurangi pemakaian mobil dengan fossil fuel. Perseroan turut mengkampanyekan penggunaan kereta api, mendukung percepatan EVC untuk mobil listrik, penanganan sampah yang pro lingkungan dan peningkatan penghijauan ekonomi.
Baca Juga: Sumber Global Energy (SGER) Kerek Target Pendapatan, Ini Alasannya Di samping itu, perseroan kini tengah melaksanakan uji coba untuk Electric Autonomous Car sebagai moda transportasi masa depan. Hal ini dimulai melalui operasional bis yang menggunakan energi terbarukan. Untuk pengembangan ekonomi hijau tersebut, BSDE masih dalam tahap pematangan untuk nilai belanja modal dan investasi. Namun materinya akan ditujukan pada upaya penghematan energi dan pembelian energi terbarukan dari PLN (REC), intensifikasi penggunaan panel surya, mendukung percepatan ekosistem mobil listrik, pengelolaan sampah yang pro lingkungan dan peningkatan penghijauan kota. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi