KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten grup Sinar Mas Land, PT Bumi Serpong Damai Tbk (
BSDE) mendapatkan persetujuan dari pemegang saham untuk menyisihkan Rp 1,35 triliun untuk laba ditahan dan Rp 2 miliar sebagai dana cadangan. Hal tersebut telah disepakati lewat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dilaksanakan pada 14 Juni 2022. Direktur Bumi Serpong Damai Hermawan Wijaya mengatakan, dengan adanya keputusan ini, maka menambah struktur permodalan BSDE untuk mengembangkan proyek-proyek properti di tahun 2022. "Selain sebagai mitigasi resiko, dengan adanya keputusan pemegang saham tersebut maka Perseroan memiliki fundamental permodalan yang solid untuk menjamin pendanaan dan penyelesaian atas proyek-proyek properti yang dikelola," ujar dalam siaran pers yang diterima Kontan, Kamis (16/6).
BSDE saat ini memiliki persediaan real estat sebesar Rp 5,73 triliun yang terdiri dari akun Tanah dan Bangunan yang siap Dijual dan Bangunan yang Sedang Dikonstruksi.
Baca Juga: RUPST Duta Pertiwi (DUTI) Putuskan Bagi Dividen Sebesar Rp 703 Miliar Untuk persediaan dalam kategori Tanah dan Bangunan yang Siap Dijual hingga akhir Maret 2022 tercatat sebesar Rp 3,21 triliun. Proyek BSD City dan The Element tercatat sebagai proyek dengan persediaan terbesar yakni Rp 2,01 triliun. Kemudian proyek dengan persediaan Tanah dan Bangunan yang Siap Dijual terbesar selanjutnya adalah Klaska Residence Rp286,19 miliar dan South Gate Rp239,71 miliar. Sedangkan kategori Bangunan yang Sedang Dikonstruksi tercatat memiliki persediaan senilai Rp2,52 triliun. Adapun, proyek BSD City dan The Element masih menjadi proyek dengan kontribusi tertinggi yakni Rp788,32 miliar. Hermawan menjelaskan, besarnya persediaan tersebut menggambarkan potensi BSDE atas prospek pendapatan di masa mendatang. "Kami terus berupaya meningkatkan produksi real estat yang berkualitas untuk memenuhi tingginya permintaan konsumen," imbuh Hermawan. Selain itu, pulihnya aktivitas masyarakat dan perekonomian pada masa transisi dari pandemi ke endemi membuat manajemen BSDE optimistis. Pemulihan ini dinilai akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berujung pada peningkatan daya beli masyarakat. Hermawan meyakini target prapenjualan Rp 7,7 triliun hingga akhir tahun 2022 akan tercapai. Terlebih dukungan pemerintah berupa insentif keringanan PPN masih berlanjut di tahun ini.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham BSDE, MIKA dan TBIG untuk Hari Ini (14/6), IHSG Rawan Koreksi Propek sektor properti di tahun 2022 terus berkembang, terutama untuk rumah tapak yang menjadi salah-satu fokus utama pengembangan bisnis BSDE. Pertumbuhan residensial di daerah sub-urban dengan konsep hunian terpadu (hunian, komersial, hiburan dan perkantoran) masih menjadi pilihan utama konsumen. Penjualan segmen rumah tapak/residensial diperkirakan akan berkontribusi sebesar 74% atas target prapenjualan 2022, sedangkan 16% dari penjualan komersial antara lain (tanah kavling, ruko/ruko, kondominium) dan sisa lain-lain sebesar 10%. Untuk mendukung pencapaian target tahun ini, BSDE akan meluncurkan produk-produk properti berkualitas baik itu rumah tapak, apartemen, ruko dan maupun unit komersial lain dengan kisaran harga Rp1 miliar hingga Rp 15 miliar. Selain gencar mengembangkan produk-produk rumah tapak, lini bisnis perkantoran dan ritel juga terus dikembangkan, baik di tengah kota Jakarta maupun ekspansi ke sub-urban seperti BSD City dan Aeon Mall Tanjung Barat, dengan harapan pendapatan berulang tetap terjaga di proporsi di atas 20%.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Pilihan Analis Saat IHSG Diramal Melemah pada Senin (13/6) BSDE menilai reputasi sebagai pengembang properti terbesar di Indonesia, produk properti yang berkualitas dan lokasi yang strategis menjadi nilai jual utama perseroan yang menjadi referensi pilihan para konsumen. Terlebih lagi, BSDE menawarkan program nasional marketing yang menarik, seperti “Double Dream” kepada calon pembeli yang didukung oleh 15 bank rekanan sebagai mitra untuk fasilitas KPR bagi pembeli. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli