KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Serpong Damai Tbk (
BSDE) mengincar peluang untuk mengembangkan portofolio bisnis properti di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Direktur Bumi Serpong Damai Hermawan Wijaya menyampaikan, pihaknya menyatakan minat untuk berperan serta dan berkontribusi membangun kawasan permukiman atau
township di IKN. Hanya saja, BSDE tidak membeberkan secara rinci rencana pengembangan properti di IKN baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Emiten ini juga tidak menyebut apakah akan terlibat dalam tender proyek properti di IKN atau sebaliknya.
Terlepas dari itu, Manajemen BSDE mengklaim memiliki modal yang cukup berharga untuk terlibat dalam proyek terkait IKN. “Kami memiliki pengalaman dan keahlian selaku pengembang kota mandiri Bumi Serpong Damai sejak 1989 yang saat ini dikenal dengan BSD City,” ujar Hermawan, Rabu (11/1). BSDE sebagai bagian dari Sinarmas Land sebenarnya tidak asing dengan wilayah Kalimantan. Sebab, perusahaan ini memiliki beberapa proyek di Kalimantan Timur, tepatnya di Balikpapan dan Samarinda.
Baca Juga: Penjualan Laris Saat Suku Bunga Menanjak, Simak Rekomendasi Saham BSD (BSDE) Mengutip materi paparan publik September lalu, BSDE memiliki proyek Grand City Township Development seluas 270 hektare di Balikpapan. Masih di kota yang sama, emiten tersebut mengelola proyek Balikpapan Permai, Balikpapan Baru, dan Mal Balikpapan Baru. Sedangkan di Samarinda, BSDE memiliki proyek township development seluas 245 hektare. Hermawan menyebut, secara umum bisnis properti BSDE di Kalimantan belum begitu terdampak oleh kehadiran proyek IKN. Terlebih lagi, proyek tersebut baru saja dilaksanakan. “Ada kemungkinan
buyer baik
end user maupun investor masih
wait and see,” imbuh dia. Sekadar catatan, BSDE mencatatkan kinerja pra penjualan atau
marketing sales sebesar Rp 6,7 triliun per kuartal III-2022 atau naik 9,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni sebesar Rp 6,1 triliun. BSDE sendiri menetapkan target
marketing sales sebesar Rp 7,7 triliun pada 2022. Segmen residensial atau rumah dan hunian berkontribusi sebanyak 58% atau setara Rp 3,9 triliun terhadap
marketing sales BSDE hingga kuartal III-2022.
BSDE juga mencatatkan
marketing sales dari segmen kavling tanah komersial, apartemen, dan ruko sebesar Rp 1,9 triliun atau berkontribusi 28%. Sementara sisa 14% kontribusi
marketing sales BSDE berasal dari penjualan tanah kepada perusahaan patungan sebesar Rp 972 miliar. Hingga tulisan ini dibuat, Manajemen BSDE belum merilis kinerja
marketing sales tahun 2022 lantaran masih dalam proses rekonsiliasi. “Kami akan informasikan hasil
marketing sales 2022 sekaligus target
marketing sales tahun 2023,” pungkas Hermawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .