Bumi Serpong Damai (BSDE) tetap positif meski kinerja melemah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tampaknya harga saham PT Bumi Serpong Damai Tbk masih terjebak dalam tren penurunan. Kemarin, harga saham emiten berkode BSDE ini turun 0,34% menjadi Rp 1.480 per saham.

Analis menilai, harga saham perusahaan pengembang properti ini cenderung turun lantaran pelaku pasar merespons penurunan kinerja keuangan di kuartal satu lalu. Di periode itu, pendapatan BSDE turun dari Rp 1,81 triliun di 2017 jadi Rp 1,70 triliun tahun ini.

Sementara laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk cuma mencapai Rp 407,19 miliar di kuartal satu tahun ini. Setahun sebelumnya, laba bersih tercatat sebesar Rp 733,06 miliar.


Meski begitu, analis menilai penurunan harga BSDE saat ini merupakan momen yang tepat untuk masuk dan koleksi saham emiten properti ini. Ke depan, analis meyakini kinerja BSDE akan membaik.

Asal tahu saja, tahun ini BSDE mencetak marketing sales positif. Di paruh pertama 2018, marketing sales BSDE mencapai Rp 3,8 triliun, naik dari Rp 2,5 triliun di periode yang sama setahun sebelumnya. Realisasi tersebut juga setara 52% target marketing sales tahun ini. Hal ini mengindikasikan penjualan BSDE ke depan akan mengalami peningkatan.

Analis BCA Sekuritas Michael Ramba menilai, kinerja BSDE di kuartal dua ini memang masih bakal lemah. Ia menulis dalam risetnya, pertumbuhan laba bersih BSDE berpotensi melambat 9,3% di kuartal dua.

Ini terjadi lantaran emiten properti ini mencatatkan penjualan lahan dengan nilai cukup besar setahun silam. BSDE menjual lahan kepada BSD Diamond Development, anak usaha hasil kongsi dengan Mitsubishi, dengan nilai Rp 1,4 triliun.

Oleh karena itu, Michael memprediksi penjualan BSDE di semester satu tahun ini masih akan lebih rendah ketimbang penjualan setahun sebelumnya. "Kami tidak berharap penjualan dengan nilai besar terulang tahun ini," tulis dia dalam risetnya.

Meski begitu, Michael masih meyakini penjualan perumahan landed house akan tetap mencatatkan momentum pertumbuhan yang positif. Ia juga menilai pertumbuhan pendapatan pra penjualan tahun ini akan menopang pemulihan laba bersih di 2019.

Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta punya pendapat senada. Ia meyakini kinerja keuangan perusahaan properti ini bakal positif di masa mendatang. "Marketing sales yang mencapai Rp 3,8 triliun akan memberi dampak positif pada pendapatan BSDE," terang dia, kemarin.

Dengan kenaikan pendapatan, BSDE memiliki peluang memperbaiki posisi bottom line. Pemulihan laba bersih bisa mulai terlihat di paruh kedua tahun ini.

Likuiditas aman

Selain itu, sebagaimana perusahaan properti pada umumnya, BSDE juga memperoleh sentimen positif dari kebijakan Bank Indonesia melonggarkan ketentuan mengenai loan to value (LTV). Analis menilai, kawasan BSDE masih menjadi kawasan properti pilihan bagi konsumen, terutama pembeli rumah pertama. Karena itu, bila daya beli masyarakat sudah kembali pulih, BSDE termasuk salah satu perusahaan properti yang dengan cepat akan merasakan dampak positifnya.

BSDE juga terus mengembangkan akses menuju kawasan pengembangan propertinya. Emiten ini antara lain masih terus menggarap proyek jalan tol ruas Serpong-Balaraja. Hal ini akan membuat kawasan properti BSDE semakin mudah dijangkau.

Emiten properti ini juga masih memiliki likuiditas yang cukup. Sekadar mengingatkan, BSDE berniat menggelar penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMT-HMETD). Dari sini, BSDE berharap bisa mengeduk dana Rp 9 triliun. Michael menyebut aksi korporasi ini akan mendukung berbagai ekspansi BSDE ke depan.

Michael memperkirakan pendapatan BSDE di akhir tahun ini akan sedikit menurun dibandingkan tahun lalu, yaitu mencapai Rp 8,43 triliun. Tahun lalu, BSDE meraup pendapatan Rp 10,35 triliun.

Sedangkan laba bersih emiten ini diprediksi mencapai Rp 2,92 triliun tahun ini. Di tahun lalu, laba bersih mencapai Rp 4,92 triliun.

Meski begitu, Michael masih memberi rekomendasi buy saham BSDE. Tapi, ia menurunkan target harga dari semula Rp 2.400 per saham menjadi Rp 2.300 per saham.

Senada, Nafan masih melihat BSDE sebagai emiten properti yang positif. Ia juga merekomendasikan buy saham BSDE. Ia mematok target harga saham ini di Rp 1.710 per saham tahun ini.

Kepala Riset Paramitra Alfa Sekuritas Kevin Juido juga memberi rekomendasi buy  saham BSDE. Target harga dari Kevin sebesar Rp 1.720 per saham.      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia