JAKARTA. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) berniat melepas asetnya guna melakukan percepatan pembayaran utang kepada China Investment Corp (CIC). Nilai utang tersebut sebesar US$ 600 juta. Direktur BUMI Dileep Srivastava menyebutkan percepatan pembayaran utang kepada CIC akan dilakukan pada September 2012. Ada beberapa opsi yang akan dijadikan sumber pendanaan guna percepatan tersebut. "Kami akan monetize (merealisasikan) investasi jangka pendek dan menagih pinjaman oleh Bumi Mutiara," ujarnya, Senin (2/1). Dileep memperkirakan, hasil dari pelepasan aset-aset tersebut akan diperoleh pada semester I 2012 mendatang. Diperkirakan total nilai hasil penjualan aset tersebut mencapai US$ 30 juta. BUMI pun memiliki dana yang diinvestasikan melalui Recapital Asset Management dengan total mencapai US$ 400 juta. Selain itu, pihaknya akan menagih pinjaman Bumi Mutiara sebesar US$ 260 juta. Manajemen BUMI menargetkan akan memperoleh dana hasil tagihan dari Bumi Mutiara sekitar US$ 130 juta di kuartal I 2012. Sementara sisanya akan diperoleh pada semester I 2013. "Kami juga berencana melepas aset di BRMS, saat ini sedang mencari strategic partner," jelas Dileep. Opsi lain yang tengah di godok BUMI adalah dengan menarik pinjaman yang bunganya lebih murah. Utang CIC yang akan dibayar BUMI adalah bagian dari pinjaman kepada Country Forest Limited. Country Forest merupakan lembaga keuangan yang dimiliki sepenuhnya oleh CIC. Total nilai pinjaman yang ditarik pada 18 September 2009 itu mencapai US$ 1,9 miliar. Pinjaman ini dibagi dalam tiga commitment. Commitment A nilainya sebesar US$ 600 juta dan akan jatuh tempo empat tahun sejak penarikan. Pinjaman ini telah dibayar di semester II tahun lalu. Pembayaran pada September 2012 adalah untuk Commitment B senilai US$ 600 juta. Pinjaman ini seharusnya jatuh tempo 2013 mendatang. Dan terakhir adalah Commitment C dengan total pinjaman sebesar US$ 700 juta yang jatuh tempo enam tahun sejak penarikan pinjaman. Tingkat pengembalian atau internal rate return (IRR) secara keseluruhan dari pinjaman tersebut sebesar 19%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BUMI siap melepas aset untuk membayar utang
JAKARTA. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) berniat melepas asetnya guna melakukan percepatan pembayaran utang kepada China Investment Corp (CIC). Nilai utang tersebut sebesar US$ 600 juta. Direktur BUMI Dileep Srivastava menyebutkan percepatan pembayaran utang kepada CIC akan dilakukan pada September 2012. Ada beberapa opsi yang akan dijadikan sumber pendanaan guna percepatan tersebut. "Kami akan monetize (merealisasikan) investasi jangka pendek dan menagih pinjaman oleh Bumi Mutiara," ujarnya, Senin (2/1). Dileep memperkirakan, hasil dari pelepasan aset-aset tersebut akan diperoleh pada semester I 2012 mendatang. Diperkirakan total nilai hasil penjualan aset tersebut mencapai US$ 30 juta. BUMI pun memiliki dana yang diinvestasikan melalui Recapital Asset Management dengan total mencapai US$ 400 juta. Selain itu, pihaknya akan menagih pinjaman Bumi Mutiara sebesar US$ 260 juta. Manajemen BUMI menargetkan akan memperoleh dana hasil tagihan dari Bumi Mutiara sekitar US$ 130 juta di kuartal I 2012. Sementara sisanya akan diperoleh pada semester I 2013. "Kami juga berencana melepas aset di BRMS, saat ini sedang mencari strategic partner," jelas Dileep. Opsi lain yang tengah di godok BUMI adalah dengan menarik pinjaman yang bunganya lebih murah. Utang CIC yang akan dibayar BUMI adalah bagian dari pinjaman kepada Country Forest Limited. Country Forest merupakan lembaga keuangan yang dimiliki sepenuhnya oleh CIC. Total nilai pinjaman yang ditarik pada 18 September 2009 itu mencapai US$ 1,9 miliar. Pinjaman ini dibagi dalam tiga commitment. Commitment A nilainya sebesar US$ 600 juta dan akan jatuh tempo empat tahun sejak penarikan. Pinjaman ini telah dibayar di semester II tahun lalu. Pembayaran pada September 2012 adalah untuk Commitment B senilai US$ 600 juta. Pinjaman ini seharusnya jatuh tempo 2013 mendatang. Dan terakhir adalah Commitment C dengan total pinjaman sebesar US$ 700 juta yang jatuh tempo enam tahun sejak penarikan pinjaman. Tingkat pengembalian atau internal rate return (IRR) secara keseluruhan dari pinjaman tersebut sebesar 19%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News