Bumi Teknokultura genjot penjualan kayu naik 25%



JAKARTA. Bisnis disektor perkayuan masih menjanjikan. PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK) misalnya, emiten yang bergerak dibidang bioteknologi pertanian, Hak Pengelolaan Hutan (HPH), Hutan Tanam Industri (HTI) dan Perdagangan ini menargetkan pendapatan naik 25% dibadingkan tahun lalu sebesar Rp 46,9 miliar.Anne Patricia Sutanto, Komisaris Utama Bumi Teknokultura mengatakan, target peningkatan pendapatan tersebut didorong oleh peningkatan penjualan kayu log atau kayu bulat yang cukup signifikan dari HPH yang dimiliki oleh internal perusahaan.Tahun ini, Bumi Teknokultura menargetkan dapat menjualan kayu log dari HPH internal sebanyak 25.000 kubik, atau meningkat 150% dibandingkan tahun lalu yang hanya sekitar 10.000 kubik. Catatan saja saat ini Bumi Teknokultura memiliki dua lokasi HPH yang berada di Papua seluas 84.000 hektar (ha) dan 139.000 ha."Selain melalui penjualan kayu log secara langsung yang berasal dari HPH internal, Bumi Teknokultura juga melakukan Kerjasama Operasi (KSO) dari mitra usahanya di Kalimantan," kata Anne, Senin (9/6).Pasar utama penjualan kayu log Bumi Teknokultura adalah perusahaan furnitur lokal seperti di Surabaya. Jenis kayu yang diproduksi dan dipasarkan tersebut beragam seperti meranti dan merbau. Kedua jenis kayu tersebut terkenal dengan kekerasannya dan sering dimanafatkan untuk konstruksi berat seperti balok-balok, tiang dan bantalan, di bangunan rumah maupun jembatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Yudho Winarto