BUMN belum berniat beri suntikan modal untuk Asabri



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) masih mencari cara untuk menyelesaikan masalah keuangan di Asabri. Untuk saat ini, Kementerian BUMN masih mengindentifikasi penyebab penurunan investasi pada instrumen saham dan reksadana Asabri.

Meski demikian, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, pihaknya belum berniat menyuntikkan modal ke Asabri dalam waktu dekat. Alasannya, Asabri adalah asuransi sosial sehingga tidak bisa diselesaikan dalam konteks business to business (B2B).

Baca Juga: Kinerja bermasalah, Kementerian BUMN akan merombak susunan direksi Asabri tahun ini


“Ya Asabri belum ada opsi (injeksi modal). Bedanya, Asabri asuransi sosial bukan perusahaan privat jadi tidak bisa dalam konteks B2B, jadi agak sulit,” kata Tiko, sapaan akrab Kartika, Senin (13/1).

Pihaknya juga belum mempunyai opsi penyehatan keuangan Asabri melalui kerjasama dengan perusahaan BUMN lain.

Untuk saat ini Kementerian BUMN masih mengkaji terkait penurunan aset investasi di instrumen reksadana saham Asabri. 

Tiko juga belum mau bicara terkait pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD bahwa Asabri merugi hingga di atas Rp 10 triliun lantaran masih meneliti Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK 2016 terkait Asabri.

Baca Juga: BPK : Pengelolaan investasi Asabri tidak efisien dan efektif

“Hasil temuan (BPK) masih kami kaji, karena belum selesai,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi