BUMN Bersinergi, Wujudkan “World Class Company”



Indonesia semakin mendapat perhatian dunia. Sebagai contoh, beberapa perusahaan BUMN diakui sebagai perusahaan yang berkelas internasional. Dalam Fortune Global 500 atau 500 perusahaan terbesar di dunia, Pertamina menduduki peringkat 253.

Dalam Forbes Global 2000, terdapat 2.000 perusahaan di dunia yang masuk kategori terbaik. Kategori terbaik ini antara lain dilihat dari penilaian karyawan dan rekomendasi perusahaan sebagai tempat bekerja ke kenalan, sahabat, atau keluarga. Penilaian Forbes ini menggunakan 430.000 rekomendasi global dalam analisis penilaian perusahaan. Sebanyak empat perusahaan BUMN masuk dalam 500 perusahaan terbaik Forbes. Perusahaan BUMN ini adalah Bank Mandiri (peringkat 11), Telkom Indonesia (peringkat 112), BNI (peringkat 157), dan BRI (peringkat 186). 

Prestasi ini mencerminkan bahwa perusahaan BUMN mampu menjadi perusahaan bergengsi dan disegani, tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di mancanegara. Istilah world class company atau perusahaan berkelas dunia bukanlah suatu keniscayaan, melainkan tujuan riil yang dapat diwujudkan. Kuncinya, terletak pada pengambilan kebijakan yang tepat untuk mengarahkan segenap perusahaan BUMN menjadi perusahaan BUMN yang memiliki kelas dunia.


“Peringkat Forbes ini menunjukkan bahwa BUMN Indonesia memiliki daya saing yang kuat dengan perusahaan top global lainnya,” ungkap Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Survei, dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo. Sebagai gambaran dalam Forbes Global 2000, peringkat Bank Mandiri mampu mengalahkan perusahaan ternama dunia seperti Nestle, Ferrari, dan Netflix.

 Namun, sebelumnya perusahaan BUMN perlu mengadakan gerakan perubahan. Di antaranya adalah mengubah pola pikir lama menjadi perspektif baru yang menekankan pada pertumbuhan perusahaan secara modern dengan berekspansi, menggarap pangsa pasar baru, dan perbaikan pelayanan pelanggan. Semuanya itu diikuti dengan manajemen yang profesional yang penerapan teknologi terkini.

Strategi dan Langkah

Istilah world class company atau perusahaan berkelas dunia bukanlah suatu keniscayaan, melainkan tujuan riil yang dapat diwujudkan. Kuncinya, terletak pada pengambilan kebijakan yang tepat untuk mengarahkan segenap perusahaan BUMN menjadi perusahaan BUMN yang memiliki kelas dunia.

Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Fajar Harry Sampurno mengungkapkan, untuk menjadi perusahaan kelas dunia, ada sejumlah langkah yang perlu diterapkan.

“Sejak 2015, kita sudah membuat Roadmap untuk menjadi BUMN kelas dunia. Apa yang akan kita lakukan? Yaitu sinergi yang bersifat transaksional, kemudian kolaborasi/kerja sama dengan perencanaan jangka panjang, dan pembentukan holding. Tahapan-tahapan itulah yang akan kita lakukan untuk menjadikan World Class Company,” ujar Fajar.

Fajar menambahkan, dengan efisiensi dan sinergi, perusahaan BUMN dapat mencapai tataran yang lebih tinggi dan diakui sebagai perusahaan bertaraf dunia. Daya kompetisi yang diperkuat dan dukungan modal dapat lebih mengembangkan perusahaan. Daya kompetisi ini perlu didukung oleh kualitas sumber daya manusia yang maksimal dan sigap dalam menyikapi regulasi internasional.

Dalam pengembangan SDM, transformasi budaya kerja perlu dirombak menjadi lebih baik dan kompetitif. Kualitas SDM yang meningkat diyakini akan meningkatkan gerak perusahaan BUMN. Sinergi BUMN seperti yang dilakukan bank-bank BUMN juga dapat menjadi contoh keberhasilan sinergi yang dapat diterapkan di BUMN lainnya guna mencapai efektivitas kinerja.

Hal senada disampaikan oleh Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Edwin Hidayat Abdullah yang menuturkan pentingnya pengenalan potensi untuk pengembangan sinergi BUMN untuk negeri.

“Yang penting bagi kita untuk menjadi yang terbaik, kita lihat dulu punya potensi di mana? Kita punya potensi alam, sumber daya manusia, dan wilayah. Dengan begitu kita bisa fokus mengembangkan people agar bisa mengoptimalisasi potensi yang ada,” kata Edwin.

Kontribusi

Gerak progresif BUMN juga telah mencatatkan sejumlah prestasi dalam bidang finansial. Di antaranya total aset BUMN dari tahun 2017 sebesar Rp7.210 triliun menjadi Rp8.092 triliun pada 2018. Laba meningkat dari Rp186 triliun menjadi Rp188 triliun pada 2018. Total kontribusi sinergi BUMN terhadap APBN ini meningkat dari Rp354 triliun pada 2017 menjadi Rp422 triliun pada 2018.

Selain kiprah dalam kontribusi dalam pembangunan, kinerja perusahaan BUMN pun mencatatkan raport yang positif dan lebih baik dari tahun ke tahun. Tidak mengherankan bila beberapa perusahaan BUMN semakin banyak yang diakui sebagai world class company.  Dengan demikian, bukan tak mungkin jika 140 BUMN lain juga dapat menJadi perusahaan berkelas dunia.

Selain perusahaan berkelas dunia, Indonesia juga telah memiliki kawasan pariwisata bertaraf internasional. Kawasan pariwisata yang berada  di bawah naungan BUMN tersebut misalnya adalah Candi Borobudur dan Prambanan

“Kita memiliki Candi Borobudur dan Prambanan yang merupakan Unesco Heritage. Kami selalu mengawasi BUMN pengelola agar dapat membuat kedua destinasi itu selayaknya World Class Destination,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Indah Sulistyorini