Berawal dari sebuah visi untuk memberikan lingkungan kerja yang kondusif bersama dengan perusahaan-perusahaan BUMN yang dikelola, Kementerian BUMN telah mendesain suatu kawasan perkantoran yang terintegrasi bernama BUMN Center. Kawasan terintegrasi ini menjadi simbol keterpaduan dan saling sinerginya perusahaan BUMN di Indonesia. Mengambil konsep desain Garuda Pancasila, kepak kedua sayap burung Garuda akan diwakili oleh Gedung Kembar di kiri-kanan BUMN Center sedangkan kepala dan badan burung Garuda diwakili oleh Gedung Utama Kementerian BUMN. Konsep tersebut mengandung harapan agar BUMN dapat terbang tinggi mengepakkan sayapnya menjadi kebanggaan bangsa dan menjadi pemain yang bersaing di tingkat regional dan global, dengan tetap memperhatikan nilai-nilai sila dari Pancasila sebagai inspirasi yang kuat dalam menjalankan usaha. Di atas lahan seluas 4 hektar tersebut BUMN Center diharapkan dapat menjadi salah satu ikon di Ibukota Negara. Apalagi, kawasan ini berada di lokasi yang strategis karena diapit oleh Jl. Medan Merdeka Selatan, Jl. Haji Agus Salim, dan Jl. Kebon Sirih.
Perencanaan pembangunan BUMN Center mulai dilakukan sejak penandatanganan Nota Kesepakatan/MOU antara PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk dan PT Danareksa (Persero) pada tanggal 13 April 2018 yang dilanjutkan dengan Penandatanganan Kerjasama Penyelarasan BUMN Center pada Minggu (5/5) lalu. Di hari yang sama, Seremonial
Groundbreaking BUMN Center dilakukan bersamaan dengan Peresmian Gedung Sinergi 8 dan Fasad Gedung Kementerian BUMN. Menteri Rini M Soemarno yang memimpin langsung seremonial, berharap, BUMN Center akan semakin mempermudah koordinasi dan mengukuhkan konsep “
One Nation, One Vision, One Family to Excellence” yang menjadi semangat korsa Kementerian BUMN dan BUMN. “Semangat yang sama melatarbelakangi pembangunan BUMN Center yang hari ini kita lakukan
groundbreaking-nya. Ke depan, saya berharap seluruh BUMN memiliki kantor atau perwakilan di BUMN Center sesuai konsep
One Family,” tandas Menteri Rini dalam sambutannya. Filosofi Garuda Pembangunan BUMN Center dilaksanakan melalui sinergi pendayagunaan aset antara Kementerian BUMN, Telkom, Danareksa, dan Garuda Indonesia. Sebagaimana diketahui, gedung Kementerian BUMN saat ini diapit oleh gedung tiga BUMN, yakni STO Telkom Gambir di sisi Timur, kantor PT Danareksa (Persero) di sisi Barat serta kantor PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk di sisi selatan. Konsep yang digunakan adalah
greenbuilding dengan pemilihan fasad kaca yang dapat meminimalisasikan panas, memaksimalkan pemanfaatan air hujan, menyediakan area pejalan kaki, dan jalur sepeda, serta memaksimalkan penghijauan di tapak dan bangunan. Bentuk ketiga Menara dan plaza depan merepresentasikan lambang negara Indonesia, yaitu Garuda Pancasila. Direktur Utama PT PP Lukman Hidayat menjelaskan, lambang tersebut dituangkan dalam bentuk bangunan gedung utama, yakni Gedung Kementerian BUMN yang diapit dengan bangunan-bangunan pendukung di kedua sisinya setinggi 32 lantai. “Konsepnya akan seperti Garuda yang sedang terbang. Gedung BUMN Center ini akan menjadi suatu kesatuan sehingga perlu membuat podium 4 lantai di sisi kanan dan kiri gedung," papar Lukman. Pada podium menara terdapat fasilitas kafe dan restoran yang mempunyai balkon
outdoor dengan pemandangan langsung ke arah Monas. Pada atap podium juga terdapat area publik terbuka yang dapat dimanfaatkan sebagai area
refreshing, sementara
lobby utamanya sendiri memiliki konsep
void lantai yang memunculkan kesan megah.
Recladding Gedung Utama Pembangunan BUMN Center diawali dengan
recladding Gedung Utama Kementerian BUMN setinggi 22 lantai yang akan menjadi bangunan awal dari BUMN Center. Semula, Gedung Kementerian BUMN adalah Gedung Garuda yang dimiliki perusahaan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Selama bertahun-tahun, gedung ini menjadi kantor pusat perusahaan maskapai penerbangan terbesar di Indonesia sebelum akhirnya dibeli Kementerian BUMN pada 2006 silam. Gedung yang telah berdiri sejak tahun 1980-an tersebut membutuhkan renovasi untuk mendukung kinerja yang lebih baik. Proyek pembangunan memakan waktu selama kurang lebih 6 bulan dan ditangani oleh PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk atau WIKA Gedung. “Penyelarasan Gedung Kementerian BUMN dan gedung milik BUMN di sekitarnya diharapkan dapat menjadi simbol keterikatan dan keterpaduan seluruh komponen BUMN sebagai sebuah keluarga besar. Semestinya, keterikatan dan keterpaduan lokasi tersebut mengantarkan BUMN pada kesamaan visi dan keterpaduan langkah dalam wujud sinergi dan kolaborasi yang semakin erat,” lanjut Menteri Rini.
Peresmian lainnya Selain BUMN Center, Kementerian BUMN juga meresmikan Gedung Sinergi 8 yang merupakan hasil revitalisasi fungsi Gedung 48. Gedung seluas 5.400 meter persegi dan memiliki 4 lantai ini dialihfungsikan menjadi pusat kuliner dan
co-working space. Di dalamnya, juga terdapat
sport center untuk olahraga basket, futsal, dan bulutangkis. Sekretaris Kementerian BUMN, Imam Apriyanto Putro berharap, gedung ini dapat dimanfaatkan, baik oleh warga BUMN maupun masyarakat luas mengingat lokasinya yang strategis, berada di perempatan Jalan Sabang. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Indah Sulistyorini