BUMN didorong rilis komodo bond



KONTAN.CO.ID - LONDON. Setelah PT Jasa Marga Tbk (JSMR) dan PT Wijaya Karya TBK (WIKA) sukses menerbitkan obligasi global berdenominasi rupiah, pemerintah mulai mendorong badan usaha milik negara (BUMN) lainnya untuk menerbitkan surat utang bertajuk Komodo Bond itu.

Setidaknya, ada satu hingga dua BUMN yang akan merilis Komodo Bond pada tahun ini. Menteri BUMN Rini M. Soemarno mengatakan, rencana penerbitan Komodo Bond yang baru sedang dalam proses persiapan. "Targetnya sekitar April atau Mei nanti dengan menggunakan tahun buku Desember 2017," ujar Rini usai membuka perdagangan di Bursa Efek London, Senin (29/1), yang menandai pencatatan Komodo Bond WIKA.

Sayangnya, Rini belum mau mengungkapkan nama perusahaan pelat merah yang akan menerbitkan Komodo Bond berikutnya. Yang jelas, BUMN itu masih ada hubungannya dengan sektor infrastruktur. "Tidak harus BUMN yang membangun infrastruktur fisik, bisa juga software," beber dia.


Sebelumnya, Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sofyan Basir pernah mengungkapkan, PLN bakal mengikuti jejak JSMR dan WIKA. Rencananya, PLN akan menerbitkan Komodo Bond di semester pertama tahun ini. Nilainya berkisar 

Rp 10 triliun-Rp 20 triliun. Angka itu lebih tinggi dari nilai penerbitan Komodo Bond JSMR sebesar Rp 4 triliun dan Komodo Bond WIKA sebesar Rp 5,4 triliun.

Hanya sebetulnya, Rini berharap, BUMN seperti PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) juga bisa menerbitkan Komodo Bond. Apalagi, maskapai ini merupakan flag carrier negara, sehingga akan bagus jika pasar makin mengenal GIAA lewat instrumen ini. 

Tapi, menurut Rini, sebelum menerbitkan Komodo Bond, kinerja keuangan GIAA harus sehat lebih dulu. Maklum, perusahaan penerbangan nasional ini masih merugi. "Ini butuh waktu, mungkin Garuda Indonesia bisa menerbitkan Komodo Bond tahun depan," ujar dia.

Rini bilang, ada tiga pertimbangan dalam memilih BUMN yang boleh menerbitkan Komodo Bond. Pertama, rencana investasi apa yang akan dilakukan dengan dana penerbitan Komodo Bond? Kedua, kesehatan keuangan perusahaan tersebut terjaga. Ketiga, sudah menerapkan good corporate governance. 

Prospek Komodo Bond

Rini mengatakan, untuk menciptakan pasar Komodo Bond yang aktif, tak cukup hanya mengeluarkan dua surat utang ini. Minimal harus ada tiga sampai empat BUMN yang menerbitkan Komodo Bond, sehingga investor makin terpacu berinvestasi.

Fund Manager Capital Asset Management Desmon Silitonga mengatakan, Komodo Bond bisa menjadi pilihan pendanaan yang bagus. "Karena diterbitkan dalam mata uang rupiah, kupon Komodo Bond akan jadi lebih menarik di mata investor luar," ujar Desmon, Selasa (30/1). 

Besaran kupon Komodo Bond juga akan bergantung dengan rating dan tingkat rasio utang terhadap ekuitas (DER) penerbit obligasi ini. "Jika DER perusahaan masih dipandang aman oleh para investor, kemungkinan bisa mendapat kupon yang lebih rendah dibanding WIKA dan JSMR," tutur dia.  

Desmon menilai, Komodo Bond jadi instrumen yang paling menguntungkan bagi korporasi. Pasalnya, jika menerbitkan obligasi di pasar lokal, perusahaan BUMN akan berebut pendanaan dengan perusahaan lainnya. Komodo Bond juga memiliki fluktuasi kurs yang lebih kecil dibanding global bond dalam mata uang dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati