BUMN Fokus Perbaiki Pengelolaan Keuangan ID Food pada Tahun 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian BUMN bakal mendorong transformasi bisnis pada Induk Holding BUMN Pangan PT Rajawali Nusantara Indonesia atau ID Food di tahun 2024. 

Rencananya, transformasi ini dilakukan dengan fokus memperbaiki kinerja keuangan ID Food dengan pembentukan tiga tim standar manajemen proyek atau PMO (Project Management Office) di ID Food.

"Seperti apa yang kita harapkan transformasi ID FOOD nanti bisa menjadi sustainable, karena kita tidak mau transformasi ini hanya cerita sesaat. Artinya setahun dua tahun kembali lagi ke masalah-masalah yang sudah terjadi sebelumnya," kata Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo saat acara Ulang Tahun ke-2 ID-FOOD, Senin (8/1).


Tiko menargetkan, transformasi bisnis di ID Food terealisasi di tahun 2024. "Saya terus terang juga agak bingung kenapa (ID Food) baru sekarang serius beresin keuangan. Jadi ini harus kita beresin, dan selesai di tahun 2024 sebelum pergantian pemerintahan," tegasnya.

Baca Juga: ID FOOD Siap Tingkatkan Keterbukaan Informasi dalam Aktivitas Bisnis Pangan

Tiko sapaan akrabnya, mengatakan bahwa PMO pertama yang akan dibuat di ID Food perihal proses perdagangan perseroan yang bertujuan untuk membangun sistem, sehingga mampu memprediksi tren produksi dan konsumsi secara nasional.

PMO kedua akan dibuat perihal pengelolaan lahan pertanian nasional. Ini bertujuan guna meningkatkan produktivitas hasil pertanian per hektar. 

"Dengan kerja sama program Makmur, lalu subsidi pupuk dengan KUR dan sebagainya itu bisa mendorong petani semakin semangat dan produktif dalam mengelola lahannya dan produktivitas per hektar bisa meningkat," paparnya.

Baca Juga: Food Estate Seluas 600 Hektar di Kalteng Bakal Ditanami Jagung

Terakhir, PMO yang akan dibuat di ID Food terkait dengan pembibitan tanaman. Tiko menjelaskan, PMO ketiga akan digunakan untuk menghasilkan bibit yang berkualitas di setiap daerah. Tak hanya bibit, PMO ketiga akan fokus memproduksi produk yang dapat membantu operasional petani,

Tiko menyampaikan, transformasi ID Food tidak akan berjalan dengan mudah, sebab 16 anak usaha masing-masing memiliki kompleksitas tinggi. Maka dari itu, dirinya berencana untuk memetakan model bisnis semua anak usaha ID Food dalam waktu dekat.

"Dalam konteks ID FOOD tentunya ini menjadi hal yang tidak mudah, karena kita tahu kondisi keuangan harus diperbaiki segera. Tanpa perbaikan kondisi keuangan yang signifikan tentu kontribusi baik kepada pemegang saham maupun kepada stakeholders akan menjadi tantangan besar," tutupnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .