BUMN gabungkan bank syariah, Erick Thohir: Agar Indonesia jadi pusat ekonomi syariah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengkonsolidasikan bank syariah pelat merah semakin nyata. Hari ini Selasa (13/1), tiga bank umum syariah milik BUMN akan melakukan Penandatanganan Conditional Merger Agreement Bank BUMN Syariah.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan Indonesia harus bisa menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah di dunia. Oleh sebab itu, BUMN akan melakukan penggabungan PT Bank BRI Syariah Tbk, PT Bank BNI Syariah dan PT Bank Syariah Mandiri.

"Menjadi satu keluarga besar. Langkah ini merupakan tonggak sejarah untuk kita semua. Tonggak pertama persiapan dan tinjauan-tinjauan untuk merealisasikan rencana penggabungan bank bank syariah nasional," kata Erick dalam video yang berdurasi singkat, yang dikutip Selasa (13/10).


Ia mengatakan, penggabungan ini membuat Indonesia semakin dekat dengan tujuan ekonomi syariah yakni keadilan. Erick menilai keadilan dan transparansi dinilai telah membuat bank-bank syariah mampu bertahan di tengah krisis pandemik Covid-19, bahkan mampu menorehkan kinerja yang positif.

Baca Juga: Dirut BSM Tony Eko Boy Subari jadi ketua merger bank BUMN syariah, ini anggota timnya

Erick mengakui saat ini Indonesia masih tertinggal dari negara Islam lainnya dalam mewujudkan ekonomi berbasis syariah. Namun ia yakin dengan langkah ini bisa membuat Indonesia bangkit untuk sektor keuangan syariah.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir berencana akan menggabungkan bank-bank syariah milik perusahaan negara pada Februari 2021.

Dia menyebut, terdapat tiga bank syariah yang masuk dalam daftar tersebut yakni Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah dan BRI Syariah.

"Kita sedang coba mengkaji bank-bank syariah kita ini nanti semua kita coba merger," tambahnya.

Menurut Erick, jika bank syariah dimerger akan membuka opsi pendanaan baru kepada pihak nasabah di Tanah Air.

"Namanya pendanaan macam-macam kan, ada mahal, murah, syariah, kita mesti welcome semuanya itu,"ujarnya.

Dia mengatakan, potensi bank syariah di Indonesia masih besar, lantaran mayoritas penduduknya di Tanah Air merupakan umat muslim.

"Lalu kenapa saya menginginkan merger syariah, karena Indonesia yang penduduk muslim terbesar tidak punya fasilitas itu. Nah kalau syariah di-merger ia bisa menjadi top bank yang menjadi alternatif pilihan," ucapnya.

Selanjutnya: Pasca merger, bank syariah pelat merah bakal kuasai pasar perbankan syariah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi