BUMN kapal pasok tanker Pertamina



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di galangan kapal menandatangani kerja sama kluster National Shipbuilding & Heavy Industry (NSHI) dengan PT Pertamina di Kantor Kementerian BUMN, Jumat (29/9). Galangan kapal tersebut akan menyuplai kebutuhan kapal tanker untuk Pertamina.

Menteri BUMN Rini Soemarno mengharapkan setelah penandatanganan tersebut, pengerjaan kapal segera dilaksanakan. "Selama ini Pertamina banyak pesan kapal tapi hampir tidak pernah dari dok lokal. Setelah ini kami mengharapkan masing-masing perusahaan bisa menjaga hubungan dengan baik," ungkap Rini saat penandatangan memorandum of understanding (MoU), Jumat (29/9).

Dia menambahkan, sinergi BUMN yang transparan diharapkan dapat bisa menguntungkan usaha antar perusahaan plat merah. Cara ini juga dilakukan untuk mengurangi banyaknya BUMN yang merugi pada tahun ini. Sebagai catatan, saat ini ada sekitar 21 perusahaan milik negara yang berupaya merestrukturisasi utangnya.


Gigih Prakoso Soewarto Director of Investment Planning & Risk Management at PT Pertamina optimistis, sinergi antar BUMN kali ini menguntungkan. "Kami punya anggaran sekitar US$ 200 juta untuk perbaikan kapal dan pembuatan kapal baru. Tentu kerja sama ini bisa dimaksimalkan," kata Gigih.

Pertamina belum mengungkapkan berapa pesanan yang ingin diwujudkan. Namun keperluan kapal tanker Pertamina cukup beragam mulai ukuran 7.500 deadweight tonnage (dwt) sampai 80.000 dwt. Gigih mencontohkan, pembelian satu kapal tanker membutuhkan dana US$ 20 juta sampai dengan US$ 30 juta.

Adapun perusahaan-perusahaan galangan kapal yang terlibat dalam kerjasama ini ialah PT PAL, PT Industri Kapal Indonesia (IKI), PT Dock dan Perkapalan Surabaya, PT Djakarta Lyod dan lainnya.

Budiman Saleh, Direktur PT PAL mengatakan, pihaknya telah mampu memproduksi jenis tanker sampai 30.000 dwt. "Dengan adanya Penanaman Modal Negara (PMN) yang kami peroleh, jadi lebih percaya diri menyuplai ke Pertamina," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini