BUMN kian gencar berbisnis properti



JAKARTA. Perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tampaknya semakin tergiur mencicipi menikmati cuan bisnis properti. Lewat anak-anak usaha, perusahaan pelat merah kian gencar mengembangkan bisnis properti.

Boleh jadi, ini lantaran bisnis properti memberikan imbal hasil besar. Itu pula yang menjadi alasan PT Patra Jasa mulai melakukan transformasi bisnis menjadi perusahaan pengembang sejak tahun 2014 lalu, dengan menambah lini bisnis pengembangan dan jual beli properti.

Sebelumnya, anak perusahaan PT Pertamina ini hanya fokus mengembangkan bisnis di sektor hospitality atau perhotelan dan service management. Tahun ini, Patra Jasa semakin ekspansif di bisnis properti. Untuk memuluskan rencana ini, Patra Jasa mendapatkan suntikan dana segar senilai Rp 1,48 triliun dari induk perusahaan.


Di luar itu, Patra Jasa bakal menjaring pendanaan dari bursa initial public offering (IPO). "Rencana IPO akan dilakukan pada awal tahun depan," kata Rizki P Hasan, Direktur Keuangan Patra Jasa, Senin (25/7).

Patra Jasa menargetkan, jumlah aset dalam lima tahun ke depan sebesar Rp 7 triliun, dari posisi sekarang Rp 1,2 triliun dengan ekuitas Rp 400 miliar. Adapun tambahan modal tersebut untuk pembangunan empat proyek, yakni Apartemen Urban Bekasi, Apartemen Amarta di Yogyakarta, dan Apartemen Patra Oil Village Kuningan Jakarta Selatan.

Patra Jasa juga berencana mengembangkan hotel di Dumai, Belawan, dan Labuhan Bajo. "Di Belawan, kami akan membangun hotel bekerjasama dengan Pelindo I dan di Labuhan Bajo bareng ASDP dan PTPP," beber Teddy.

Pendapatan berulang

BUMN lain yang kepincut bisnis properti adalah PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) melalui anak usahanya PT WIKA Gedung. Perusahaan ini bertransformasi dari awalnya hanya konstruksi, sekarang fokus pada pengembangan bisnis properti ke arah investasi dan konsesi. "Tujuannya untuk menghasilkan recurring income," kata Nur Al Fata, Direktur WIKA Gedung saat berkunjung ke KONTAN, Rabu (19/7).

Saat ini, WIKA Gedung sedang menggarap 40 proyek properti. Sejumnah proyek besar di antaranya Trans Park Cibubur, Veldrome Asian Games, Podomoro Golf View, dan Tamansari Urbano Bekasi.

Setali tiga uang dengan PT PP Properti Tbk (PPRO) yang terus menambah landbank.Per akhir April 2017 lalu, anak usaha PT PP Tbk ini menguasai cadangan lahan seluas 84 hektare (ha). Tahun ini, PPRO akan fokus membidik lahan baru di wilayah Bandung, pinggiran Jakarta, Semarang dan Surabaya.

Proyek yang tengah digarap PP Properti antara lain Grand Shamaya di Surabaya, Begawan Apartemen di Malang, Victoria dan Isabella di Kawasan Grand Kamala Lagoon di Bekasi. Di Depok, Jawa Barat perusahaan tersebut mengembangkan Evenciio. Ini merupakan apartemen premium yang menyasar pasar mahasiswa.

Adapun Jasa Marga Properti tahun ini meluncurkan tiga proyek baru tahun ini yakni, gedung kantor Office One Jakarta, Perumahan Green View Residence Sidoarjo, dan Royal Pandaan Residence di Pasuruan.

Perusahaan menyiapkan belanja modal sebesar Rp 144 miliar untuk menambah lahan seluas 15 ha di Bogor dan koridor tol Jakarta - Cikampek. "Terkait penambahan lahan akan fokus di koridor jalan tol Jasa Marga," Danny, Direktur Jasa Marga Properti baru-baru ini.

PT Timah Tbk (TINS) tak mau ketinggalan. Lewat anak usahanya, PT Timah Persada Properti, BUMN ini mengembangkan kawasan terpadu seluas 176 ha di Bekasi. Tahap pertama telah diluncurkan perumahan bertajuk Familia Urban seluas 15 ha. Di Depok, Timah Persada sedang membangun perumahan di area seluas 1,2 ha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini