JAKARTA. Realisasi proyek infrastruktur yang diandalkan pemerintah mampu menggerakkan ekonomi, ternyata masih seret. Indikasinya, pencapaian kontrak baru emiten konstruksi BUMN hingga Juli 2015, belum mencapai separuh target tahun ini. Selama tujuh bulan pertama tahun ini, total kontrak baru yang diraih empat emiten konstruksi BUMN hanya senilai Rp 44,14 triliun. Angka itu setara 43,9% dari target tahun ini sebesar Rp 100,7 triliun. Memang ketimbang realisasi kontrak baru di periode sama tahun lalu, pencapaian periode ini tumbuh 56,5%. Di akhir Juli 2014, total kontrak baru emiten konstruksi BUMN tercatat Rp 28,2 triliun. Meski demikian, tidak semua proyek yang diperoleh emiten konstruksi BUMN tahun ini berasal dari proyek pemerintah.
BUMN konstruksi seret, swasta melaju
JAKARTA. Realisasi proyek infrastruktur yang diandalkan pemerintah mampu menggerakkan ekonomi, ternyata masih seret. Indikasinya, pencapaian kontrak baru emiten konstruksi BUMN hingga Juli 2015, belum mencapai separuh target tahun ini. Selama tujuh bulan pertama tahun ini, total kontrak baru yang diraih empat emiten konstruksi BUMN hanya senilai Rp 44,14 triliun. Angka itu setara 43,9% dari target tahun ini sebesar Rp 100,7 triliun. Memang ketimbang realisasi kontrak baru di periode sama tahun lalu, pencapaian periode ini tumbuh 56,5%. Di akhir Juli 2014, total kontrak baru emiten konstruksi BUMN tercatat Rp 28,2 triliun. Meski demikian, tidak semua proyek yang diperoleh emiten konstruksi BUMN tahun ini berasal dari proyek pemerintah.