JAKARTA. Kementerian BUMN ternyata sudah punya solusi terkait nasib anak usaha PT Askes, yaitu Asuransi Jiwa InHealth. Jika nantinya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dilarang punya anak usaha, Inhealth akan diserahkan kepada perusahaan BUMN lain. Cara ini memungkinkan, namun masih dalam pengkajian Kementerian BUMN.Deputi Bidang Usaha Jasa BUMN Parikesit Suprapto tidak menyebut perusahaan pemerintah yang berpeluang mengambil InHealth. Namun, menurutnya, opsi menjadikannya di bawah perusahaan pemerintah menjadi salah satu pilihan terbaik. "Dengan begitu InHealth tetap berada ditangan perusahaan pelat merah. Karena pemegang sahamnya Askes, kalau bapaknya tidak ada lagi, InHealth harus tetap," ujar Parikesit, Senin (4/6)Menurut Parikesit, sampai sekarang belum ada keputusan boleh tidaknya BPJS memiliki anak usaha. Kajian sedang dilakukan dan diharapkan segera rampung sebelum BPJS beroperasi pada 2014 mendatang. Dengan begitu nasib Inhealth termasuk anak usaha Jamsostek ada kejelasan. Sebagai tambahan, sebagian besar anggota Komisi IX DPR RI mengusulkan agar Askes melepas InHealth. Padahal kinerja asuransi yang baru berdiri ini terbilang bagus. Pada 2011, perusahaan ini berhasil mengumpulkan premi Rp 1,073 triliunm atau tumbuh 32% dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun ini target premi InHealth tumbuh 12% menjadi Rp 1,38 triliun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BUMN lain mungkin saja ambil alih InHealth
JAKARTA. Kementerian BUMN ternyata sudah punya solusi terkait nasib anak usaha PT Askes, yaitu Asuransi Jiwa InHealth. Jika nantinya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dilarang punya anak usaha, Inhealth akan diserahkan kepada perusahaan BUMN lain. Cara ini memungkinkan, namun masih dalam pengkajian Kementerian BUMN.Deputi Bidang Usaha Jasa BUMN Parikesit Suprapto tidak menyebut perusahaan pemerintah yang berpeluang mengambil InHealth. Namun, menurutnya, opsi menjadikannya di bawah perusahaan pemerintah menjadi salah satu pilihan terbaik. "Dengan begitu InHealth tetap berada ditangan perusahaan pelat merah. Karena pemegang sahamnya Askes, kalau bapaknya tidak ada lagi, InHealth harus tetap," ujar Parikesit, Senin (4/6)Menurut Parikesit, sampai sekarang belum ada keputusan boleh tidaknya BPJS memiliki anak usaha. Kajian sedang dilakukan dan diharapkan segera rampung sebelum BPJS beroperasi pada 2014 mendatang. Dengan begitu nasib Inhealth termasuk anak usaha Jamsostek ada kejelasan. Sebagai tambahan, sebagian besar anggota Komisi IX DPR RI mengusulkan agar Askes melepas InHealth. Padahal kinerja asuransi yang baru berdiri ini terbilang bagus. Pada 2011, perusahaan ini berhasil mengumpulkan premi Rp 1,073 triliunm atau tumbuh 32% dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun ini target premi InHealth tumbuh 12% menjadi Rp 1,38 triliun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News