BUMN Minta Kerjasama KS dan Posco Rampung Sebelum IPO



JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) minta kepada KS supaya bisa menyelesaikan proyek joint venture bersama dengan Pohang, Steel and Iron Company (Posco), perusahaan asal Korsel, sebelum proses Initial Public Offering (IPO). Namun, dirinya tak menyalahkan jika KS baru bisa menyelesaikan joint venture tersebut setelah proses IPO. IPO KS baru bisa terlaksana pada November tahun ini. Sehingga jika KS memutuskan untuk mengudundurkan rencana pembangunan pabrik maka baru pada 2011 bisa dilaksanakan.Nantinya, untuk pabrik baja ini akan menggunakan bahan baku bijih besi dan batubara yang dipasok dari Indonesia. Pihak Posco akan menyediakan mesin produksi yang menggunakan teknologi peleburan baja dengan energi batubara. Pabrik baja ini akan memproduksi baja slab dan bitel.Untuk produksinya, keseluruhan produksi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Karena pasokan dalam negeri selama ini terbatas. Selain itu juga, selama ini kebanyakan produksi KS diperuntukkan untuk ekspor. Bahkan untuk mendukung pabrik tersebut, akan dibangun infrastruktur seperti pelabuhan terbesar curah padat di sekitar Cigading, Cilegon."Kalau dari KS menyatakan IPO terlebih dahulu sebelum joint venture dengan Posco. Kalau bisa dua-duanya dilakukan tahun ini kenapa tidak. Tapi itu tergantung dari KS," kata Mustafa.Mustafa mengharapkan proses penyelesaian joint venture segera dilakukan sebelum proses IPO. Karena ia menilai dengan menyelesaikan kerja sama terlebih dahulu, KS akan memiliki nilai tawar yang tinggi di pasar. Sehingga, IPO KS akan laris manis sesuai dengan target."Dengan joint venture, kan mereka basic-nya lebih kuat, prestasinya sudah lebih besar, diversifikasi produk, produk developmentnya, saya harap begitu sehingga nilai bargainingnya lebihkuat," lanjut Mustafa.Sementara itu, Sekretaris Kementrian BUMN, Said Didu juga berharap proses IPO dilakukan setelah proses jv tersebut selesai. Karena dengan adanya kerjasama itu, nilai di KS akan tinggi. "kalau sebelum jv berarti mempercepat IPO yang penting duitnya masuk dan itu akan biasa-biasa aja," kata Said.Fitri Nur Arifenie

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: