JAKARTA. Kementrian BUMN optimistis, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mampu memperoleh kontrak dengan total Rp 12,3 triliun tahun ini. Bahkan, angka tersebut berpotensi terlampaui jika WIKA berhasil mendapatkan kontrak-kontrak infrastuktur energi, misalnya saja dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN)."Kami ingin menantang WIKA supaya tumbuh anorganik. Jadi tidak hanya kerjakan proyek pemerintah saja. Harus berani garap ke kontrak energi," ujar Deputi Bidang Infrastruktur dan Logistik Sumaryanto, Jumat, (4/3).Menurut Sumaryanto, WIKA perlu banyak masuk ke proyek-proyek oil and gas atau seperti yang dikerjakan PLN, tak hanya mengandalkan proyek-proyek konstruksi pekerjaan umum. Sekedar informasi, selama ini 60%-70% kontrak WIKA berasal dari proyek pemerintah."PLN capexnya Rp 80 triliun dalam setahun untuk pembangkit listrik. Kalau WIKA bisa ambil pangsa pasar 20% dari situ saja, target kontrak tahun ini bisa terlampaui," kata Sumaryanto.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BUMN minta WIKA kejar kontrak energi
JAKARTA. Kementrian BUMN optimistis, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mampu memperoleh kontrak dengan total Rp 12,3 triliun tahun ini. Bahkan, angka tersebut berpotensi terlampaui jika WIKA berhasil mendapatkan kontrak-kontrak infrastuktur energi, misalnya saja dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN)."Kami ingin menantang WIKA supaya tumbuh anorganik. Jadi tidak hanya kerjakan proyek pemerintah saja. Harus berani garap ke kontrak energi," ujar Deputi Bidang Infrastruktur dan Logistik Sumaryanto, Jumat, (4/3).Menurut Sumaryanto, WIKA perlu banyak masuk ke proyek-proyek oil and gas atau seperti yang dikerjakan PLN, tak hanya mengandalkan proyek-proyek konstruksi pekerjaan umum. Sekedar informasi, selama ini 60%-70% kontrak WIKA berasal dari proyek pemerintah."PLN capexnya Rp 80 triliun dalam setahun untuk pembangkit listrik. Kalau WIKA bisa ambil pangsa pasar 20% dari situ saja, target kontrak tahun ini bisa terlampaui," kata Sumaryanto.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News