Jakarta. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan produksi gula tahun ini sebesar 1,8 juta ton. Target itu naik 20% dibanding realisasi produksi 2013 sebesar 1,5 juta ton. "Kita ingin 2014 naik," ujar Menteri BUMN Dahlan Iskan pada Rapat Koordinasi BUMN Gula di Surabaya, seperti dikutip dalam pernyataan tertulis yang diterima KONTAN, Kamis (13/2) Tahun lalu, produksi total gula nasional mencapai 2,5 juta ton. Dari jumlah itu sebanyak 1,5 juta ton diproduksi BUMN dengan produksi tertinggi PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X sebesar 485.00 ton. Untuk mencapai target produksi 2014, pemerintah melakukan berbagai perbaikan seperti pengunaan varietas unggul. Iklim yang diperkirakan lebih bersahabat di banding tahun lalu juga membuat Dahlan optimis target minimal 1,8 juta ton gula tercapai. Produksi gula 2013 turun disebabkan anomali iklim dengan turunnya hujan intensitas sedang hingga Juli 2013–Agustus 2013. Kondisi itu membuat budidaya tebu tidak optimal sehingga rendemen tebu pun turun menjadi rata-rata 6%. Dirut PTPN X Subiyono bilang, BUMN tebu didorong untuk melakukan mekanisasi pertanian dan pengaturan pola tanam yang lebih disiplin. "Pola tanam masa awal, tengah, akhir harus ketat," katanya. Menurutnya pabrik gula harus makin efisien untuk menekan biaya pokok produksi," tuturnya. Dia mengatakan PTPN X memiliki biaya pokok produksi terendah di antara BUMN lain sekitar Rp 6.000 per kilogram.
BUMN targetkan produksi gula 2014 1,8 juta ton
Jakarta. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan produksi gula tahun ini sebesar 1,8 juta ton. Target itu naik 20% dibanding realisasi produksi 2013 sebesar 1,5 juta ton. "Kita ingin 2014 naik," ujar Menteri BUMN Dahlan Iskan pada Rapat Koordinasi BUMN Gula di Surabaya, seperti dikutip dalam pernyataan tertulis yang diterima KONTAN, Kamis (13/2) Tahun lalu, produksi total gula nasional mencapai 2,5 juta ton. Dari jumlah itu sebanyak 1,5 juta ton diproduksi BUMN dengan produksi tertinggi PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X sebesar 485.00 ton. Untuk mencapai target produksi 2014, pemerintah melakukan berbagai perbaikan seperti pengunaan varietas unggul. Iklim yang diperkirakan lebih bersahabat di banding tahun lalu juga membuat Dahlan optimis target minimal 1,8 juta ton gula tercapai. Produksi gula 2013 turun disebabkan anomali iklim dengan turunnya hujan intensitas sedang hingga Juli 2013–Agustus 2013. Kondisi itu membuat budidaya tebu tidak optimal sehingga rendemen tebu pun turun menjadi rata-rata 6%. Dirut PTPN X Subiyono bilang, BUMN tebu didorong untuk melakukan mekanisasi pertanian dan pengaturan pola tanam yang lebih disiplin. "Pola tanam masa awal, tengah, akhir harus ketat," katanya. Menurutnya pabrik gula harus makin efisien untuk menekan biaya pokok produksi," tuturnya. Dia mengatakan PTPN X memiliki biaya pokok produksi terendah di antara BUMN lain sekitar Rp 6.000 per kilogram.