TANJUNGPINANG. Dua perusahaan milik negara Tiongkok, CGGC-UN Power CO LTD dan China Sunrise Group menjajaki pembangunan jembatan Batam-Bintan. Investasinya diperkirakan mencapai Rp 4,3 triliun. "Ini baru dalam tahap penjajakan investasi. Kedua perusahaan Tiongkok itu ingin mengetahui lebih mendalam perencanaan pembangunan jembatan Batam-Bintan," kata Sekretaris Daerah Kepri, Robert Iwan L, usai menerima perwakilan kedua investor tersebut, di Gedung Daerah Tanjungpinang, Senin (23/3). Pihak CGGC-UN Power diwakili Zou Hungcheng dan Direktur China Sunrise Group Chu Bing, yang didampingi Joko Sumarjono sebagai kepala perwakilan perusahaan tersebut di Indonesia. Robert mempresentasikan rencana pembangunan jembatan Batam-Bintan, termasuk sistem pelaksanaan dan pengelolaannya. Bahkan Pemerintah Kepri menawarkan beberapa jenis kerja sama yang dapat dibangun dalam pengelolaan jembatan tersebut. Tentunya, sistem pelaksanaan investasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Indonesia. "Setelah pertemuan ini, bila mereka tertarik, tentu mereka akan tindaklanjuti," ucapnya. Berdasarkan catatan Antara, dalam 10 tahun terakhir, Pemerintah Kepri telah menerima cukup banyak pengusaha dari berbagai negara yang ingin berinvestasi dalam pembangunan jembatan Batam-Bintan. Namun sampai sekarang belum terealisasi. Investor itu lebih banyak datang ke Kepri menjelang pilkada. Robert membantah rencana pembangunan jembatan Batam-Bintan itu berhubungan dengan kepentingan pilkada. "Kami menghargai kedatangan mereka, mudah-mudahan ada ketertarikan, yang nantinya dilanjutkan dengan penanaman investasi melalui Badan Penanaman Investasi Nasional," kata Iwan. Pihak CGGC-UN Power CO.LTD dan China Sunrise Group, enggan Memberikan keterangan kepada wartawan. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BUMN Tiongkok minati proyek jembatan Batam-Bintan
TANJUNGPINANG. Dua perusahaan milik negara Tiongkok, CGGC-UN Power CO LTD dan China Sunrise Group menjajaki pembangunan jembatan Batam-Bintan. Investasinya diperkirakan mencapai Rp 4,3 triliun. "Ini baru dalam tahap penjajakan investasi. Kedua perusahaan Tiongkok itu ingin mengetahui lebih mendalam perencanaan pembangunan jembatan Batam-Bintan," kata Sekretaris Daerah Kepri, Robert Iwan L, usai menerima perwakilan kedua investor tersebut, di Gedung Daerah Tanjungpinang, Senin (23/3). Pihak CGGC-UN Power diwakili Zou Hungcheng dan Direktur China Sunrise Group Chu Bing, yang didampingi Joko Sumarjono sebagai kepala perwakilan perusahaan tersebut di Indonesia. Robert mempresentasikan rencana pembangunan jembatan Batam-Bintan, termasuk sistem pelaksanaan dan pengelolaannya. Bahkan Pemerintah Kepri menawarkan beberapa jenis kerja sama yang dapat dibangun dalam pengelolaan jembatan tersebut. Tentunya, sistem pelaksanaan investasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Indonesia. "Setelah pertemuan ini, bila mereka tertarik, tentu mereka akan tindaklanjuti," ucapnya. Berdasarkan catatan Antara, dalam 10 tahun terakhir, Pemerintah Kepri telah menerima cukup banyak pengusaha dari berbagai negara yang ingin berinvestasi dalam pembangunan jembatan Batam-Bintan. Namun sampai sekarang belum terealisasi. Investor itu lebih banyak datang ke Kepri menjelang pilkada. Robert membantah rencana pembangunan jembatan Batam-Bintan itu berhubungan dengan kepentingan pilkada. "Kami menghargai kedatangan mereka, mudah-mudahan ada ketertarikan, yang nantinya dilanjutkan dengan penanaman investasi melalui Badan Penanaman Investasi Nasional," kata Iwan. Pihak CGGC-UN Power CO.LTD dan China Sunrise Group, enggan Memberikan keterangan kepada wartawan. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News