Bundamedik (BMHS) Bidik Pendapatan Rp 1,9 Triliun pada Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bundamedik Healthcare System Tbk (BMHS) terus menerapkan strategi pertumbuhan agresif. Hingga akhir tahun, perseroan membidik pertumbuhan pendapatan 19%.

Guna mencapai hal tersebut, Managing Director BMHS Nurhadi Yudiyantho mengatakan bahwa selama kuartal I perseroan telah berhasil menyelesaikan akuisisi 3 rumah sakit. Dari aksi tersebut, pihaknya baru menyerap dana Rp 300 miliar.

Sebagai informasi, tahun ini BMHS memiliki plafon pinjaman sebesar Rp 1 triliun dari Bank BCA. Dana tersebut difokuskan untuk meningkatkan layanan ekosistem kesehatan milik perseroan.


Selanjutnya, BMHS juga berencana memperluas jaringan di kota tier 2 melalui Klinik Fertilitas Indonesia (KFI) dan outlet-outlet Diagnos lab. Hal itu seiring dengan rencana akuisisi 25 juta saham PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) senilai Rp 8,8 miliar dari PT Bunda Investama Indonesia (BII).

Baca Juga: Gaya Abadi Sempurna (SLIS) Targetkan Penjualan dan Laba Naik 5% pada Tahun Ini

Dalam keterbukaan informasi dijelaskan bahwa transaksi dilakukan untuk menciptakan perusahaan pelayanan penunjang kesehatan yang lebih terintegrasi dan memperluas pangsa pasar DGNS serta menciptakan sinergi perusahaan yang lebih kuat dan lebih mampu bersaing dengan perusahaan sejenis lainnya.

Selain itu, Bundamedik juga mengembangkan layanan medical tourism domestik serta penguatan teknologi di layanan.

"Kami membidik pendapatan sebesar Rp 1,9 triliun, atau tumbuh 19% secara tahunan," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (22/7).

Sepanjang 2021, BMHS mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,71 triliun atau tumbuh 49% dibandingkan tahun 2020. Sementara laba bersih perseroan melesat 166% menjadi Rp 315 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi