KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki semester kedua 2023 emiten pengelola rumah sakit dan layanan kesehatan PT Bundamedik Tbk (BMHS) akan melakukan ekspansi di sektor wisata medis atau
medical tourism. CEO Group BMHS dan Managing Director Bundamedik Nurhadi Yudiyantho optimistis melihat prospek pertumbuhan wisata medis dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya upaya preventif untuk menjaga kondisi kesehatan. “Dengan dukungan dari berbagai
stakeholders, kami yakin bahwa BMHS mampu menghadirkan layanan
medical tourism terdepan di skala nasional,” kata dia kepada Kontan.co.id, Sabtu, (27/08).
Selain wisata medis, Bundamedik juga akan fokus pada integrasi layanan dalam ekosistem guna menghadirkan mutu layanan terbaik untuk masyarakat. BMHS akan meningkatkan kinerja pada fasilitas baru serta terus melanjutkan program yang sudah dan sedang berjalan.
Baca Juga: Perbaiki Kinerja pada Fase Endemi, Bundamedik (BMHS) Siapkan Sejumlah Strategi “Sedangkan saat ini untuk jaringan rumah sakit, BMHS telah menjadi ekosistem terintegrasi yang menaungi 10 rumah sakit, 2 klinik, 10 klinik bayi tabung Morula, 126 Klinik Fertilitas Indonesia, 30 Laboratorium Patologi dan Genomik Diagnos, layanan Evakuasi Medik ER, serta pelayanan wisata medis IMTB,” kata Nurhadi. Jika merujuk pada laporan keuangan hingga akhir Juni 2023, Bundamedik membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 721,746 miliar. Jumlah ini merosot 11,43% secara tahunan (YoY) dari pendapatan di periode yang sama tahun lalu mencapai Rp 814,9 miliar. Pendapatan bersih Bundamedik ditopang dari rumah sakit yang dibagi atas segmen rawat inap dengan total pendapatan yang diperoleh sebesar Rp 280,32 miliar. Sedangkan segmen rawat jalan berkontribusi Rp 234,2 miliar. Kemudian, segmen fertilisasi
in vitro berkontribusi Rp 236,54 miliar dan pendapatan dari segmen hotel sebesar Rp 3,34 miliar.
Baca Juga: Bundamedik (BMHS) Siapkan Sejumlah Strategi Perbaiki Kinerja pada Fase Endemi Nurhadi menambahkan selama semester-I 2023, kontribusi pendapatan Bundamedik dari BPJS Kesehatan berkisar antara 10% hingga 15%. “Untuk mengakomodasi segmen pasien BPJS sebagai bagian dari segmen konsumen kami, BMHS telah meningkatkan aset sebanyak 50%, yang diharapkan dapat berkontribusi baik terhadap pertumbuhan jumlah pasien baru,” ungkap dia. Sedangkan dari sisi laba, BMHS mengantongi laba bersih sebesar Rp 6,219 miliar hingga akhir Juni 2023. Jumlah ini merosot jauh, yaitu sebesar 91,92% YoY dari sebelumnya Rp 76,948 miliar di akhir Juni 2022. Meskipun demikian, Bundamedik mengaku tetap optimistis untuk mencetak laba yang meningkat di tahun 2023. Nurhadi mengungkap bahwa sejak masa pra-pandemi hingga kini, bisnis BMHS tidak bergantung pada sektor Covid-19, melainkan sektor non-Covid-19.
Baca Juga: Gencar Ekspansi, Bundamedik (BMHS) Tambah Satu Rumah Sakit di Bali “Kami telah menyusun berbagai strategi pengembangan termasuk kerjasama pendukung dan kemitraan strategis dengan berbagai pihak, untuk menjadi landasan dalam mengakomodasi berbagai kebutuhan konsumen kami, termasuk dari segmen konsumen pengguna BPJS,” kata dia. Nurhadi menambahkan, jika dilihat secara umum, jumlah kunjungan rawat jalan juga meningkat 19% year-on year dari total keseluruhan yang meliputi pasien non BPJS dan pasien BPJS. “Dengan meningkatkan mutu layanan, inovasi digital serta didukung jajaran tim dokter yang kompeten; BMHS senantiasa siap memberikan layanan kesehatan holistik dan prima bagi seluruh pasien kami,” pungkas Nurhadi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati