Bundamedik (BMHS) Masih Optimistis Dapat Merealisasikan Target Bisnis Tahun 2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bundamedik Tbk (BMHS) optimistis bisa mencatat peningkatan kinerja dan merealisasikan target bisnis 2022 walau mencatat adanya penurunan pendapatan di semester I 2022.

Managing Director Bundamedik Nurhadi Yudiyantho, menjelaskan lebih jauh bahwa sektor bisnis kesehatan, khususnya rumah sakit, rata-rata memang mengalami penurunan pendapatan di semester I 2022 akibat pandemi Covid-19 yang tinggi di tahun 2021.

"Sekarang, dengan kondisi yang sudah berjalan menuju normal, dengan demikian pendapatan dari Covid-19 juga sudah mulai ternormalisasi di sektor rumah sakit," ujarnya kepada Kontan, Selasa (30/8).


Ia melanjutkan, kabar baiknya, Bundamedik mencatat pertumbuhan pendapatan bisnis utama (Non-Covid) meningkat 9% dibandingkan dengan tahun lalu (YoY). Sampai dengan akhir tahun, Bundamedik menargetkan pertumbuhan 10%-20% dari Kuartal per Kuartal (QoQ).

Baca Juga: Bundamedik (BMHS) Bidik Pendapatan Rp 1,9 Triliun pada Tahun Ini

"Kami yakin dengan strategi agresif dan perkembangan ekosistem kami saat ini untuk merealisasikan target bisnis di 2022," kata dia.

Sebagai informasi, BMHS membukukan laba Rp53,45 miliar pada paruh pertama tahun ini. Laba pengelola RS Bunda ini turun 60,33% dari sebelumnya Rp134,77 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Penurunan laba ini juga seiring dengan menurunnya pendapatan perseroan sepanjang semester I 2022, di mana BMHS membukukan pendapatan sebesar Rp814,90 miliar atau turun 9,67% dari Rp902,17 miliar.

Pendapatan segmen rawat inap tercatat turun 24,90% menjadi Rp312,71 miliar dari sebelumnya sebesar Rp416,42 miliar. Sedangkan, segmen rawat jalan tercatat sebesar Rp245,55 miliar atau naik 3,04% dari Rp238,29 miliar.

Kemudian, layanan bayi tabung atau Fertilisasi In Vitro yang menjadi layanan utama perseroan tercatat sebesar Rp285,28 miliar atau naik 8,90% dari sebelumnya Rp261,95 miliar. Selanjutnya, segmen hotel mencatatkan pendapatan sebesar Rp3,64 miliar.

Nurhadi mengatakan sebagai usaha untuk membalik kerugian, BMHS secara signifikan menjalankan strategi pertumbuhan yang lebih agresif di tahun 2022 dengan melakukan banyak aksi korporasi untuk memperkuat posisinya sebagai ekosistem layanan kesehatan pilihan masyarakat Indonesia. Fokus ini tertuang pada 3 strategi utama, yaitu, perluasan ekosistem perusahaan secara agresif, penambahan kerjasama dengan mitra-mitra strategis, serta penguatan lini bisnis utama.

Adapun hingga semester I 2022, BMHS telah menyerap capex sebesar Rp318 miliar. Capex tersebut mayoritas dikontribusikan dari pembelian 3 Rumah Sakit baru, antara lain RSU Citra Harapan Bekasi, RSJP Paramarta dan RSIA Pusura Tegal Sari yang berlokasi di Surabaya.

 
BMHS Chart by TradingView

"BMHS terus merealisasikan berbagai strategi pengembangan bisnis yang dicanangkan di tahun 2022, diantaranya ekspansi dan akuisisi sejumlah rumah sakit di kota-kota besar dan perluasan jaringan di kota tier 2 melalui Klinik Fertilitas Indonesia (KFI) dan outlet-outlet Diagnos lab yang terus bertumbuh dengan cepat dan menjangkau Indonesia wilayah Barat dan Tengah," paparnya.

Pengembangan layanan medical tourism domestik serta penguatan teknologi di layanan juga terus gencar dilakukan. Hingga saat ini ekosistem BMHS telah melingkupi 9 Rumah Sakit, 10 klinik bayi tabung Morula, 126 klinik satelit fertilitas KFI, 40 Laboratorium Patologi dan Genomik Diagnos, lebih dari 150 jejaring klinik layanan primer Klinik Pintar.

Sementara itu, pada jumlah okupansi tempat tidur terhitung dari data semester I 2022, dapat dilihat adanya peningkatan dalam hal volume penerimaan pasien rawat inap, yakni bertumbuh 13% YoY.

"Peningkatan lain terjadi pada jumlah bed, yakni dari 414 menjadi 639 YoY. Bundamedik telah memenuhi target pertumbuhan tempat tidur, yakni 20% pertumbuhan YoY," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .