KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Bundamedik Tbk (BMHS) menyerap belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 142 miliar di semester I 2024. Chief Financial Officer BMHS Cuncun Wijaya mengatakan, serapan capex itu setara dengan 47% dari anggaran di tahun 2024 yang sebesar Rp 300 miliar. “Anggaran capex di tahun 2024 ini naik dari anggaran capex di tahun lalu yang sebesar Rp 209 miliar,” ujarnya dalam paparan publik, Senin (26/8).
President Director BMHS Agus Heru Darjono mengatakan, fokus bisnis BMHS ke depannya adalah membangun ekosistem healthcare adalah untuk pelayanan kesehatan keluarga alias holistic family care. “Kebutuhan kesehatan untuk seluruh keluarga mulai dari lahir sampai di masa tua dinilai BMHS menjadi hal yang penting dan akan menjadi fokus bisnis maupun juga fokus pelayanan dari BMHS,” ujarnya dalam kesempatan yang sama.
Baca Juga: Bundamedik (BMHS) Raih Kenaikan Pendapatan 9% di Semester I-2024 Menurut Agus, strategi itu sudah dituangkan BMHS dalam strategi jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang. Sejumlah inisiatif utama selama 2024 tersebut ialah optimalisasi dan standardisasi pricing, peningkatan layanan kesehatan dan customer experience secara komprehensif, sentralisasi pemenuhan kebutuhan farmasi dan medis, integrasi data layanan kesehatan di seluruh ekosistem BMHS, serta penguatan budaya perusahaan. “BMHS pun akan terus menambah fasilitas dan rumah sakit untuk bisa menjangkau lebih banyak masyarakat lagi yang mendapatkan manfaat dari keberadaan BMHS atau Bundamedik Grup ini,” tuturnya. Melalui serangkaian inisiatif tersebut mampu mengakselerasi pertumbuhan korporasi. Ekspansi jaringan rumah sakit yang telah dijalankan turut memberikan kontribusi positif bagi BMHS di semester I, dengan peningkatan pendapatan rumah sakit baru sebesar 72% yoy. Kenaikan kinerja BMHS juga disumbang oleh pertumbuhan positif dari peningkatan kinerja operasional secara keseluruhan. Terutama dari kenaikan jumlah pasien rawat jalan sebesar 17% yoy, kenaikan pasien rawat inap sebesar 21% yoy, dan kenaikan durasi rawat inap 38% yoy. Pada semester I 2024, BMHS mencatatkan pendapatan Rp 784,5 miliar atau naik 9% dari periode yang sama tahun sebelumnya. BMHS juga membukukan laba bersih sebesar Rp 18,6 miliar, naik 199% dari periode sama tahun lalu. Kinerja ini juga didorong juga dari peningkatan metrik operasional yang menghasilkan pertumbuhan laba di semua unit bisnis BMHS. Dari unit bisnis rumah sakit, metrik operasional meningkat sebesar 8% secara tahunan alias year on year (yoy). Unit bisnis Morula IVF Indonesia meningkat sebesar 4% yoy. Lalu, unit bisnis Diagnos meningkat sebesar 14% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Per 30 Juni 2024, BMHS telah menjadi ekosistem layanan kesehatan terintegrasi yang menaungi 10 jaringan rumah sakit, 12 klinik IVF, 25 laboratorium dan 126 jaringan Klinik Fertilitas Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat