KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pengelola Rumah Sakit Ibu dan Anak Bunda, PT Bundamedik akan melaksanakan penawaran saham perdana alias
initial public offering (IPO) dengan harga penawaran Rp 340 per saham. Masa penawaran umum bakal berlangsung mulai 30 Juni 2021 sampai dengan 2 Juli 2021. Tanggal penjatahan juga jatuh pada 2 Juli 2021, distribusi secara elektronik 5 Juli 2021, dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 6 Juli 2021. Perusahaan ini menunjuk Ciptadana Sekuritas Asia sebagai penjamin pelaksana emisi efeknya. Emiten yang akan tercatat dengan kode saham BMHS ini bakal melepas sebanyak-banyaknya 620 juta saham atau setara 7,26% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dan pelaksanaan konversi obligasi. Dengan begitu, dana segar yang diincar dalam IPO ini mencapai Rp 210,8 miliar.
Dana IPO sebesar Rp 157,72 miliar akan digunakan untuk membeli kembali sisa pokok obligasi dari Akasya Investment Limited. Sementara sisanya akan digunakan untuk modal kerja seperti pembelian obat, alat medis, dan kebutuhan penunjang lainnya.
Baca Juga: Masih ada 23 calon emiten dalam pipeline IPO, belum ada BUMN Nantinya, apabila terjadi kelebihan pemesanan pada penjatahan terpusat, Bundamedik akan mengeluarkan sebanyak-banyaknya 62 juta saham biasa atau setara 0,72% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan harga penawaran Rp 340 per saham. Bersamaan dengan IPO, Bundamedik juga akan menerbitkan Saham Konversi Obligasi kepada Akasya Investments Limited sebanyak 421,42 juta saham dengan harga pelaksanaan Rp 340 per saham. Dengan begitu, jumlah obligasi yang akan dikonversi adalah sebesar Rp 143,28 miliar. Selain itu, Bundamedik juga akan mengadakan Program Alokasi Saham Pegawai atau Employee Stock Allocation (ESA) dengan memberikan 1.538.600 saham atau setara 0,25% dari keseluruhan saham IPO kepada karyawannya. Alhasil, setelah IPO dan konversi obligasi, kepemilikan Akasya Investments Limited di Bundamedik adalah sebesar 4,93%, masyarakat 7,24%, dan program ESA 0,02%.
Baca Juga: Pengelola RS Bunda Sampai Tambang Raisa Mengantre IPO di BEI Sebagai informasi, Bundamedik adalah penyedia layanan kesehatan yang berdiri sejak 1973 dengan rekam jejak dan keahlian yang kuat dalam perawatan premium untuk wanita dan anak-anak yang didukung ekosistem layanan kesehatan yang terintegrasi. Calon emiten ini membuka rumah sakit pertamanya pada tahun 1973, dengan nama Rumah Sakit Ibu dan Anak Bunda Jakarta.
Manajemen perusahaan mengklaim, perusahaan memiliki ekosistem kesehatan terlengkap di Tanah Air. Perusahaan memiliki kegiatan usaha yang terdiri dari 12 rumah sakit ibu dan anak, tiga rumah sakit umum, dua klinik dan 10 klinik fertilitas Morula, laboratorium diagnostik, distribusi farmasi dan alat kesehatan, perhotelan hingga
medical tourism. Pada tanggal 31 Desember 2020, Bundamedik memiliki kapasitas sekitar 336 jumlah tempat tidur dan mempekerjakan lebih dari 56 dokter umum dan 389 spesialis yang menawarkan layanan ke pasien perusahaan dan sekitar 1.643 perawat dan staf pendukung lainnya. Bundamedik berencana untuk mengembangkan usahanya melalui pendirian rumah sakit baru, pengembangan rumah sakit perusahaan yang sudah berdiri dan akuisisi rumah sakit yang berpotensi baik.
Baca Juga: Bundamedik, Induk usaha Diagnos Laboratorium (DGNS) bersiap melantai di BEI Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati