KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bundamedik Tbk (
BMHS) menyiapkan belanja modal atau
capital expenditure (capex) sebesar Rp 100 miliar hingga Rp 150 miliar di 2022. Bundamedik akan menggunakan belanja modal untuk menambah jaringan rumah sakit di seluruh Indonesia. Adapun sumber dana capex berasal dari kredit investasi Bank BCA dan kas internal Bundamedik. Managing Director Bundamedik Nurhadi Yudiyantho mengatakan, belum lama ini pihaknya membangun rumah sakit baru RSU Bunda Vida Bekasi. Rencananya, pembangunan akan dimulai pada April 2022 dan memakan waktu selama 15 bulan.
Baca Juga: Bertumbuh Signifikan Tahun Lalu, Simak Prospek Emiten Rumah Sakit di 2022 Ke depan Bundamedik juga merencanakan akan memiliki beberapa rumah sakit. Rumah sakit ini antara lain Rumah Sakit Ibu dan Anak di Bali, satu Rumah Sakit Citra Harapan Bekasi yang sudah beroperasi melalui akuisisi, penambahan RSIA di daerah Jawa Timur, serta Rumah Sakit spesialistik di Jawa Barat melalui Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Paramarta. “Saat ini, kami juga akan melanjutkan ekspansi baik secara organik maupun akuisisi. Kami yakin dengan kondisi sektor kesehatan saat ini, ada potensi besar bagi ekosistem kami untuk terus dapat diperluas kapasitasnya guna melayani perkembangan kebutuhan layanan kesehatan baik terkait Covid-19 maupun non Covid-19,” kata dia kepada Kontan.co.id, Minggu (10/4). Nurhadi menambahkan, sebagai bagian dari perluasan ekosistem, BMHS memutuskan untuk melakukan investasi strategis di rumah sakit spesialistik, yaitu Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah (RSJP) Paramarta.
Baca Juga: Bangun RS Baru, Bundamedik (BMHS) Alokasikan Rp 150 Miliar “Kasus jantung ini memiliki peluang yang sangat besar untuk dikembangkan lebih luas,” kata Nurhadi. Dia bilang, dengan kebutuhan pasien jantung yang besar, RSJP Paramarta hadir untuk mencakup pasien daerah Bandung dan Jawa Barat. “Sehingga investasi pada RSJP Paramarta ini diharapkan bisa menjadi pelengkap dari ekosistem kesehatan BMHS yang komprehensif saat ini,” jelas dia. Di samping itu, Bundamedik juga memiliki strategi-strategi bisnis diantaranya dengan melakukan banyak aksi korporasi untuk memperkuat posisinya sebagai ekosistem layanan kesehatan pilihan masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Bundamedik (BMHS) Groundbreaking Rumah Sakit Baru di Bekasi Fokus tersebut tertuang pada empat strategi utama diantaranya perluasan ekosistem perusahaan secara agresif melalui berbagai akuisisi hingga penambahan jenis layanan, penambahan kerjasama dengan mitra-mitra strategis, penguatan lini bisnis utama lewat peningkatan kualitas SDM, sistem, infrastruktur hingga proses bisnis, serta pertumbuhan pendapatan secara berkelanjutan. Dengan strategi dan rencana bisnis yang disiapkan perseroan pun menargetkan pendapatan bisa mencapai Rp 1,9 triliun tumbuh 19% secara tahunan di tahun 2022. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati