KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) tercatat sudah menaikkan suku bunga acuan atau BI 7 days reverse repo rate (BI7DRRR) sebesar 175 basis poin (bps) ke level 6%. Kondisi ini sedikit banyak akan mempengaruhi kepada penyaluran kredit perbankan. Disisi lain bank harus menggenjot kredit di tengah potensi kualitas kredit yang diterpa bunga agresif. Selain itu perbankan pun harus melakukan penyesuaian guna menjaga margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) tetap optimal demi cuan yang baik. Direktur Keuangan dan Treasury PT Bank Tabunga Negara Tbk (BBTN), Iman Nugroho Soeko menilai efek dari BI7DRRR yang sudah mencapai level 6% pasti akan terasa terutama di upaya menjaga NIM. Itu dikarenakan debitur sudah mempunyai ekspektasi bunga kredit yang tidak tinggi sesuai ekspektasi pemerintah.
Bunga acuan naik agresif, BTN: Pertumbuhan kredit 2019 tidak setinggi tahun ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) tercatat sudah menaikkan suku bunga acuan atau BI 7 days reverse repo rate (BI7DRRR) sebesar 175 basis poin (bps) ke level 6%. Kondisi ini sedikit banyak akan mempengaruhi kepada penyaluran kredit perbankan. Disisi lain bank harus menggenjot kredit di tengah potensi kualitas kredit yang diterpa bunga agresif. Selain itu perbankan pun harus melakukan penyesuaian guna menjaga margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) tetap optimal demi cuan yang baik. Direktur Keuangan dan Treasury PT Bank Tabunga Negara Tbk (BBTN), Iman Nugroho Soeko menilai efek dari BI7DRRR yang sudah mencapai level 6% pasti akan terasa terutama di upaya menjaga NIM. Itu dikarenakan debitur sudah mempunyai ekspektasi bunga kredit yang tidak tinggi sesuai ekspektasi pemerintah.