Bunga acuan naik, asuransi kredit terkerek



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebutuhan premi asuransi kredit diperkirakan meningkat seiring kenaikan suku bunga acuan. Tapi, selektivitas bisnis di lini usaha ini perlu diperketat.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody AS Dalimunthe bilang, kenaikan bunga pinjaman berpotensi meningkatnya risiko rasio kredit bermasalah alias non-performing loan (NPL). Hal ini sejalan membesarnya beban debitur yang harus membayar bunga lebih tinggi.

Kondisi tersebut akan berdampak pada meningkatnya klaim pemain asuransi kredit. Karena itu, menurut Dody, pemain bisnis ini perlu memiliki langkah preventif agar tidak kebobolan.


Meski begitu, Dody menilai kenaikan suku bunga tak banyak berdampak pada penyaluran kredit baru oleh perbankan. Ia menilai, kondisi ekonomi di tahun ini berada dalam jalur yang lebih baik dari tahun lalu.

Karena itu Dody percaya pertumbuhan premi asuransi kredit bisa tetap tumbuh. Hanya saja pelaku usaha semakin selektivitas memilah potensi bisnis yang sehat. "Misalnya segmen kredit konsumtif akan lebih ketat underwriting," kata Dody.

Hingga kuartal I-2018, rasio klaim dari lini bisnis ini meningkat dari 58% di kuartal I-2017 menjadi 58,5% di tiga bulan pertama 2018. Kenaikan ini sejalan pertumbuhan klaim asuransi kredit 68% secara tahunan menjadi Rp 857,8 miliar di kuartal I-2018. Sementara premi pelaku usaha naik 34,5% menjadi Rp 1,4 triliun.

Masih prospektif

Beberapa pemain asuransi umum menilai, lini usaha asuransi kredit masih prospektif. PT Asuransi Sinar Mas (ASM) telah menambah kerjasama mendongkrak premi dari lini asuransi kredit. Di akhir 2017, ASM menggandeng Atradius Crdito y Caucin S.A. de Seguros y Reaseguros, perusahaan asal Spanyol yang bergerak di bidang asuransi kredit perdagangan.

Kerjasama ini untuk back up reasuransi dan asesmenrisiko. Tahun ini, ASM menargetkan premi Rp 100 miliar dari asuransi kredit perdagangan. "Pemasaran produk, kami memanfaatkan distribusi channel seperti broker, bank, agen, hingga direct retail," kata Direktur ASM Njoman Sudartha.

PT Asuransi Central Asia (ACA) optimistis premi asuransi kredit bisa tumbuh, meski kontribusi secara total masih mini. Tapi Direktur ACA Debie Wijaya bilang, dengan tren pertumbuhan ekonomi dan penyaluran kredit premi lini usaha ini bisa naik dua digit sepanjang 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie