KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) sebanyak dua kali di bulan Mei, bakal jadi tantangan bagi emiten yang akan melakukan refinancing tahun ini. Akhir Mei lalu, BI mengumumkan kembali kenaikan suku bunga acuan sebanyak 25 basis poin menjadi 4,75%. Langkah tersebut ditempuh untuk meredam gejolak nilai tukar rupiah, yang sebelumnya sempat melemah ke level Rp 14.200 per dolar AS. Analis Semesta Indovest Sekuritas Aditya Perdana Putra mengungkapkan, dalam jangka pendek, sumber pendanaan emiten belum akan terpengaruh besar dari kenaikan BI 7DRRR. Hanya saja, untuk jangka menengah dampaknya akan mulai terasa.
Bunga acuan naik dua kali, sumber pendanaan emiten bisa terancam
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) sebanyak dua kali di bulan Mei, bakal jadi tantangan bagi emiten yang akan melakukan refinancing tahun ini. Akhir Mei lalu, BI mengumumkan kembali kenaikan suku bunga acuan sebanyak 25 basis poin menjadi 4,75%. Langkah tersebut ditempuh untuk meredam gejolak nilai tukar rupiah, yang sebelumnya sempat melemah ke level Rp 14.200 per dolar AS. Analis Semesta Indovest Sekuritas Aditya Perdana Putra mengungkapkan, dalam jangka pendek, sumber pendanaan emiten belum akan terpengaruh besar dari kenaikan BI 7DRRR. Hanya saja, untuk jangka menengah dampaknya akan mulai terasa.